- Oleh MC KAB SUMENEP
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:08 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Jumat, 23 Mei 2025 | 06:48 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 212
Sumenep, InfoPublik – Kegiatan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang dikembangkan oleh Polsek Saronggi bersama kelompok tani di Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, menjadi model inovatif pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan yang sehat dan berkelanjutan.
Rabu (21/5/2025), Tim Penilai P2B Polres Sumenep yang dipimpin oleh KBO Binmas Iptu Iswahyudi meninjau langsung kebun organik hasil inisiasi Kapolsek Saronggi Iptu Edy Haryanto bersama Gapoktan Nirwana dan penyuluh pertanian setempat.
Apa yang mereka temukan jauh dari sekadar ladang kecil ini adalah laboratorium hidup ketahanan pangan lokal yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Kebun P2B ini ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura seperti pepaya, alpukat, serai, empon-empon, serta berbagai tanaman dalam polybag yang bisa dikembangkan bahkan oleh warga yang tidak memiliki lahan luas.
Semua proses dilakukan secara organik penuh, tanpa pupuk kimia atau pestisida sintetis. Pestisida alami dibuat dari bahan ramah lingkungan seperti bawang putih dan daun mimba yang ampuh mengusir hama tanpa meninggalkan residu berbahaya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa rumah tangga biasa bisa menjadi basis ketahanan pangan. Kalau butuh sayuran atau rempah, tinggal petik dari pekarangan sendiri,” ujar A. Zaini, Ketua Gapoktan Kecamatan Saronggi.
Program ini juga didesain sebagai percontohan edukatif untuk masyarakat. Harapannya, keberhasilan ini bisa direplikasi oleh kelompok tani lain hingga menjadi gerakan masif di tingkat desa.
KBO Binmas Polres Sumenep, Iptu Iswahyudi, menyatakan bahwa penilaian ini merupakan bagian dari dukungan institusional terhadap program nasional. “Kegiatan ini kami nilai bukan dari sisi lombanya semata, tapi bagaimana P2B benar-benar dijalankan secara konsisten dan memberi dampak nyata. Ini sangat sesuai dengan semangat ketahanan pangan yang sedang digalakkan pemerintah pusat,” tegasnya.
Apa yang dilakukan Polsek Saronggi adalah contoh nyata sinergi sektor keamanan dengan pertanian. Di tengah tantangan inflasi pangan, kenaikan harga bahan pokok, serta degradasi lahan produktif, inisiatif seperti ini menjadi solusi konkret yang tak hanya efisien tapi juga menyehatkan.
Dengan pendekatan ekologis, edukatif, dan kolaboratif, P2B di Saronggi tidak hanya menanam tanaman—tetapi juga menanam harapan dan kemandirian pangan di tengah masyarakat. (Ton/My/Ren,Fer)