- Oleh MC KAB SUMENEP
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:08 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Jumat, 23 Mei 2025 | 06:52 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 469
Sumenep, InfoPublik – Pelayanan publik yang prima tidak lagi sekadar harapan, tapi menjadi kebutuhan mutlak. Dalam upaya meningkatkan mutu layanan, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep menggelar Pelatihan Excellent Service khusus bagi petugas Front Office (FO) Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Rabu (21/5/2025) di Gedung Workshop MAN Sumenep.
Peserta pelatihan berasal dari berbagai satuan kerja (Satker) di bawah naungan Kemenag Sumenep. Namun kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pelatihan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang membangun budaya pelayanan berbasis integritas dan profesionalisme.
“Petugas FO adalah wajah lembaga. Jika wajahnya ramah, cekatan, dan solutif, maka kepercayaan publik akan tumbuh,” tegas Abdul Wasid, Kepala Kemenag Sumenep saat membuka pelatihan.
Pelatihan ini dirancang bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga mengasah soft skill penting seperti: Etika dan empati dalam pelayanan publik, Manajemen antrean dan waktu tunggu, Teknik komunikasi efektif dan menangani keluhan, dan Penerapan standar layanan berbasis SOP PTSP.
Dengan pendekatan berbasis simulasi kasus dan pemecahan masalah, peserta diajak untuk tidak hanya memahami teori tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai pelayanan prima. “Ini adalah bagian dari ikhtiar kami menjadikan PTSP sebagai etalase reformasi birokrasi yang nyata,” tambah Abdul Wasid.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Dengan semakin banyaknya pelayanan berbasis digital dan meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap layanan pemerintah, kualitas sumber daya manusia di garis depan pelayanan menjadi faktor kunci. “Kami ingin pastikan bahwa masyarakat yang datang ke Kemenag tidak hanya dilayani, tapi dilayani dengan hati dan solusi,” ujar salah satu peserta dari KUA Kecamatan.
Langkah Kemenag Sumenep ini patut diapresiasi, karena menunjukkan bahwa reformasi birokrasi dimulai dari hal-hal sederhana namun berdampak besar: pelayanan yang cepat, tepat, dan manusiawi.
Jika garda depan pelayanan publik sudah unggul, maka kepercayaan masyarakat akan tumbuh secara organik. Dan itulah fondasi kuat untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, efisien, dan berorientasi hasil. (Rilis-Mujib/ismi/Han/Fer)