- Oleh MC PROV RIAU
- Selasa, 10 Juni 2025 | 04:08 WIB
: Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumberdaya Manusia Setda Kota Malang, Alie Mulyanto/ MC Malang.
Oleh MC KOTA MALANG, Jumat, 23 Mei 2025 | 09:54 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 215
Malang, InfoPublik- Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Malang menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap mobilitas hewan kurban serta penerapan standar kesejahteraan hewan dalam proses penyembelihan.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat, dan Sumber Daya Manusia Setda Kota Malang, Alie Mulyanto, saat membuka kegiatan Diseminasi Antemortem dan Postmortem bagi Petugas Pemeriksa Hewan Kurban di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kamis (22/5/2025).
Alie menyebut, meningkatnya mobilitas hewan kurban antardaerah menjelang Iduladha harus diimbangi dengan pengawasan yang baik.
Menurut dia, penyembelihan hewan pun harus memenuhi prinsip kesejahteraan hewan demi menghasilkan daging yang higienis dan aman dikonsumsi.
“Panitia kurban hendaknya melibatkan jagal yang berpengalaman dan bersertifikat, serta berkoordinasi dengan Rumah Potong Hewan. Protokol sanitasi dan pelaporan juga harus diterapkan secara disiplin,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya lokasi penjualan hewan kurban yang sesuai aturan, yakni tidak dekat dengan peternakan dan dilengkapi pagar pengaman. Setiap hewan wajib disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau Sertifikat Veteriner (SV) dari daerah asal.
“Jika ditemukan hewan yang sakit atau mati, segera laporkan ke Dispangtan untuk penanganan lebih lanjut,” tambah Alie.
Setelah proses penyembelihan, penanganan daging menjadi krusial. Daging harus diproses dalam kondisi bersih dan menggunakan peralatan steril, serta distribusinya memperhatikan prinsip keadilan dan menghindari kerumunan.
Alie mengingatkan bahwa dalam konteks pascapandemi serta adanya potensi penyakit seperti PMK dan LSD, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.
“Edukasi kepada panitia dan masyarakat tentang penanganan daging yang baik perlu digencarkan agar tidak terjadi keracunan pangan atau kontaminasi silang,” jelasnya.
Pemerintah Kota Malang pun mendorong seluruh pihak untuk menyukseskan pelaksanaan kurban yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
Selain sebagai ibadah, kurban juga diharapkan menjadi sarana mempererat kepedulian sosial, menjaga lingkungan, dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan hewan.
“Dengan semangat kebersamaan dan koordinasi yang baik, kita bisa mewujudkan kurban yang bermartabat dan memberi manfaat luas bagi masyarakat Kota Malang,” kata dia.
(say/yn)