- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
:
Oleh MC KAB NAGAN RAYA, Sabtu, 24 Mei 2025 | 03:20 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 322
Suka Makmue, InfoPublik – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Nagan Raya menyatakan dukungan penuh terhadap Program Pelatihan Katalisator Kemitraan Berdikari yang diinisiasi Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Sebab, program itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui inovasi berbasis potensi daerah, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kepala Bappeda Nagan Raya, Rahmattullah, menjelaskan bahwa program ini memfokuskan pada pemanfaatan fly ash atau sisa pembakaran batu bara sebagai bahan baku alternatif dalam produksi panel ornamen dan paving block.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Nagan Raya yang menyediakan material fly ash secara cuma-cuma. Bappeda turut berperan mengoordinasikan distribusi bahan serta menjembatani kerja sama antara industri, perguruan tinggi, dan pelaku usaha lokal.
“Sebagai daerah yang memiliki sumber limbah dari pembangkit listrik, kita harus melihatnya sebagai peluang ekonomi. Fly ash dapat bernilai jika dimanfaatkan secara tepat dan sesuai ketentuan,” ujar Rahmattullah.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membentuk model kemitraan berkelanjutan yang bisa direplikasi di wilayah lain. Teknologi tepat guna seperti ini diyakini mampu meningkatkan daya saing dan akses pasar UMKM Nagan Raya.
Ketua Tim Riset BERDIKARI Politeknik Negeri Lhokseumawe, Amir Fauzi, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan lanjutan dari riset laboratorium yang telah menghasilkan purwarupa produk fly ash. Produk yang dihasilkan telah melalui uji teknis di Laboratorium Bahan dan Struktur Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Program ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sebagai bagian dari strategi transformasi teknologi menuju ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.
“Diharapkan, pelatihan ini mampu meningkatkan efisiensi produksi UMKM dan menciptakan produk bernilai tambah dari limbah industri yang selama ini belum termanfaatkan optimal,” pungkas Amir.