Cerita Rakyat Merauke Terancam Punah, Dosen Unmus Dorong Dokumentasi dan Pelestarian

: Guru, siswa SMA, SMP dan SD saat mengikuti inseminasi dari Festival Amba Mbembe salah satunya terkait dengan teknik-teknik dalam mendogeng di Merauke, Sabtu (24/5/2025)


Oleh MC KAB MERAUKE, Senin, 26 Mei 2025 | 10:23 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 210


Merauke, InfoPublik  – Potensi cerita rakyat atau mendogeng di Merauke masih sangat kaya, namun banyak di antaranya belum terdokumentasikan dengan baik.

Hal itu diungkapkan oleh Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Musamus (Unmus) Merauke, Ekfindar Diliana, usai memberikan pelatihan teknik mendogeng dan monolog, di Merauke, Sabtu (24/5/2025).

Menurut Ekfindar, riset terbaru menunjukkan bahwa masih banyak cerita rakyat dalam bentuk dogeng atau monolog yang belum diangkat ke permukaan.

“Salah satu narasumber kami menyatakan bahwa tradisi mendogeng hanya bertahan sampai generasi mereka dan jarang diturunkan ke anak muda. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.

Ekfindar menuturkan, Festival Amba Mbembe yang baru saja digelar di Merauke  sebagai salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya ini.

“Jika tidak didokumentasikan dan dilestarikan, cerita-cerita ini bisa hilang begitu saja,” ujar Ekfindar.

Ekfindar menekankan, bahwa setiap orang sebenarnya bisa melakukan mendogeng, karena pada dasarnya kegiatan ini adalah menceritakan kisah dengan nilai dan pesan moral.

Ekfindar menegaskan, bahwa mendogeng memiliki peran penting dalam mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak.

Selain itu, tradisi itu juga menjadi sarana untuk mendekatkan generasi muda dengan budaya mereka sendiri.

“Anak-anak akan lebih mengenal identitas lokal mereka melalui cerita-cerita ini,” katanya.

Ia juga mengapresiasi potensi anak-anak Merauke dalam mendogeng, bahkan menyebut sebagian dari mereka lebih mahir daripada dirinya.

“Kebanyakan cerita rakyat di sini bertema alam, menggambarkan bagaimana masyarakat Merauke menjaga lingkungan untuk generasi mendatang,” tambahnya.

Dengan adanya festival dan upaya dokumentasi, diharapkan cerita-cerita rakyat Merauke tidak hanya menjadi kenangan, tetapi tetap hidup dan menginspirasi generasi selanjutnya. (McMrk/02/Ng)

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
Kemajuan Nagan Raya Butuh Kreativitas Generasi Muda
  • Oleh MC PROV SUMATERA SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:42 WIB
Pramuka Harus Jadi Solusi Bangsa di Era Disrupsi
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:39 WIB
Wakil Gubernur Gorontalo Dukung Regenerasi Kepengurusan Al-Hidayah
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:48 WIB
Bupati Lumajang Ingatkan Mahasiswa Polinema: Disiplin Kunci Keberhasilan
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:38 WIB
Wabup Sergai Tekankan Peran Strategis Pramuka dalam Pembinaan Generasi Muda
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:30 WIB
Seni Budaya Adalah Identitas dan Kebanggaan Daerah
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:14 WIB
Bangga! Dua Pelajar Riau Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025
-->