- Oleh MC KAB BLORA
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:44 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Senin, 26 Mei 2025 | 18:37 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus memperkuat langkah pengendalian inflasi dengan menerapkan Strategi 4K yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. Upaya ini dilakukan demi menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Lumajang, Hari Susiati, seusai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara daring, pada Senin (26/5/2025).
Strategi 4K meliputi: Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif. Empat aspek ini menjadi formula nasional dalam menjaga stabilitas ekonomi, menekan inflasi, dan mengantisipasi lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan.
“Pemkab Lumajang akan terus memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah untuk memastikan bahan pangan tersedia, harga tetap terkendali, dan distribusi berjalan lancar. Selain itu, komunikasi publik juga akan ditingkatkan untuk mengantisipasi spekulasi pasar menjelang Iduladha,” ujar Hari Susiati.
Dalam rangka mendukung hal itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang telah menggelar Gerakan Pangan Murah pada Minggu (25/5/2025).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Noer Riana Sapta Poeji Rahaju, menyampaikan bahwa kondisi harga pangan di Lumajang hingga saat ini masih relatif stabil dan aman.
“Kami juga rutin melakukan survei pasar setiap hari Jumat sebagai bentuk pemantauan langsung di lapangan. Langkah ini penting untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan masyarakat tidak terdampak secara ekonomi,” jelasnya.
Pemkab Lumajang optimistis dapat menjaga stabilitas harga pangan menjelang Iduladha serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam arahannya menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi daerah sebagai indikator keberhasilan.
Ia juga mengingatkan potensi gejolak harga akibat meningkatnya permintaan bahan pangan menjelang hari besar, sehingga pengawasan dan intervensi pemerintah menjadi sangat krusial.
(MC Kab. Lumajang/Ariesta/An-m)