- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 16:15 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Senin, 2 Juni 2025 | 11:50 WIB - Redaktur: Juli - 165
Banda Aceh, InfoPublik – Taman bersejarah Putroe Phang Banda Aceh, pada Jumat (30/5/2025) kembali hidup sebagai ruang publik yang bermakna, taman ini menjadi tempat penyelenggaraan Forum Suara Warga, wadah dialog interaktif antara masyarakat dan pemerintah kota.
Ratusan warga dari berbagai kalangan memadati taman yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya pada abad ke-17. Mereka datang membawa aspirasi, harapan, dan juga kritik demi kemajuan Banda Aceh.
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, dan Wakil Ketua DPRK Musriadi Aswad. Juga tampak Pj Sekdako Jalaluddin dan para kepala OPD di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Sebuah baliho bertuliskan "Forum Suara Warga" tampak menonjol di lokasi. Destika Gilang Sari dari Koalisi Keberagaman Kota Banda Aceh, menyebutkan forum ini lahir dari kolaborasi aktif dengan Wali Kota Illiza dan Wawalko Afdhal.
“Melalui forum ini, masyarakat bisa menyuarakan aspirasi mereka langsung kepada pemimpin kota, agar berbagai persoalan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan publik dapat ditangani secara lebih baik,” ujar Destika.
Wali Kota mengaku acara ini membangkitkan kenangan masa kepemimpinan sebelumnya. “Dulu kita rutin menggelar festival seni budaya di sini. Hari ini, taman ini kembali hidup untuk menyimak suara rakyat,” ucapnya.
Ia berharap forum ini bisa dilaksanakan secara rutin, dengan menghadirkan berbagai komunitas secara bergilir agar seluruh warga memiliki kesempatan yang sama menyampaikan gagasan mereka.
“Ini sejalan dengan visi Kota Kolaborasi. Ruang terbuka seperti ini penting agar kebijakan bisa lebih tepat sasaran,” kata Illiza.
Wali kota juga menegaskan pentingnya kehadiran para kepala OPD dalam forum tersebut, karena mereka adalah pelaksana langsung dari kebijakan.
Dalam forum tersebut, Illiza menyampaikan capaian penting 100 hari pemerintahannya, termasuk upaya penyelesaian utang Pemko Banda Aceh tahun anggaran 2024. “Dari total utang Rp39 miliar lebih, kini tersisa hanya sekitar Rp600 juta,” jelasnya.
Ia juga menanggapi isu terkini seperti pungutan liar dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). “Kami sudah mengeluarkan instruksi untuk menghentikan pungutan di sekolah. Sumbangan silakan, tapi tidak boleh dipatok jadi kewajiban,” tegasnya.
Dipandu oleh Agus Agandi sebagai MC, suasana forum dibuat cair tanpa protokoler ketat. Warga dari berbagai latar belakang — anak muda, ibu rumah tangga, UMKM, penyandang disabilitas, hingga etnis Tionghoa — tampak aktif menyampaikan pertanyaan dan masukan.
Wali Kota Illiza, Wawalko Afdhal, dan Wakil Ketua DPRK Musriadi menanggapi satu per satu dengan terbuka dan lugas. Ini menegaskan komitmen pemerintah kota untuk bersikap responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Insyaallah semua janji politik kami akan kami tunaikan. Kami ingin masyarakat benar-benar merasa menjadi bagian dari proses pembangunan kota,” tutup Illiza.