: Sumber : Humas
Oleh MC KAB MALUKU BARAT DAYA, Senin, 2 Juni 2025 | 14:17 WIB - Redaktur: Juli - 338
Tiakur, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (Pemkab MBD) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Bupati MBD, Senin (2/6/2025). Upacara ini menjadi momen reflektif dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, menegaskan bahwa saat ini bangsa Indonesia menghadapi ancaman serius dari penyebaran radikalisme, intoleransi, dan disinformasi.
“Tantangan terhadap Pancasila saat ini semakin nyata. Penyebaran paham ekstremis, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi telah mengancam kehidupan sosial kita,” ujar Noach dalam amanatnya.
Bupati menekankan pentingnya pendidikan ideologi sejak usia dini, agar generasi muda Indonesia tidak terpengaruh paham-paham yang bertentangan dengan nilai dasar negara. “Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta penduduk dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan budaya,” tambahnya.
Noach juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui sistem pendidikan formal maupun praktik sosial di tengah masyarakat.
Dalam amanatnya, Bupati MBD juga mengingatkan tentang pentingnya menjadikan ideologi Pancasila sebagai arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini selaras dengan salah satu poin dalam Asta Cita, yaitu memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
“Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah terombang-ambing. Teknologi tanpa nilai moral bisa membawa kehancuran. Maka, pembangunan harus senantiasa berpijak pada nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
Bupati menyoroti pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai sektor strategis, seperti birokrasi, ekonomi, serta ruang digital. Sekolah dan universitas, menurutnya, harus menjadi pusat lahirnya generasi tangguh dan bermoral kuat.
Ia juga mengingatkan bahwa pelayanan publik harus dilandasi prinsip keadilan dan transparansi, serta dunia digital harus dijaga dari konten yang berpotensi memecah belah bangsa.
“Kita ingin generasi muda tidak hanya menghafal Pancasila, tetapi benar-benar mengamalkannya dalam kehidupan nyata,” pungkasnya.