Mensos Ajak Pilar Sosial Wonosobo Dukung Target Nol Kemiskinan Ekstrem

:


Oleh MC KAB WONOSOBO, Senin, 2 Juni 2025 | 15:49 WIB - Redaktur: Juli - 246


Wonosobo, InfoPublik – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengajak seluruh pilar sosial di Kabupaten Wonosobo untuk menjadi model kolaborasi nasional dalam penurunan kemiskinan. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerjanya ke Pendopo Selatan Wonosobo, Minggu (1/6/2025), dalam dialog langsung bersama Pendamping PKH, Rehsos, TKSK, Tagana, PSM, Pordam, hingga Karang Taruna.

“Pilar sosial bukan hanya pelaksana program, mereka adalah perpanjangan tangan negara di akar rumput. Kehadiran mereka mencerminkan langsung hadirnya negara di tengah masyarakat,” ujar Gus Ipul.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menekankan pentingnya program Sekolah Rakyat sebagai langkah konkret Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Program ini bukan sekadar memberikan akses pendidikan untuk anak dari keluarga miskin ekstrem, tetapi juga sebagai upaya menciptakan keadilan sosial.

"Datangi rumahnya, pastikan datanya, dokumentasikan. Ini bagian dari verifikasi lapangan untuk menghasilkan data akurat demi intervensi yang tepat sasaran,” tegasnya.

Mensos juga mendorong optimalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis intervensi sosial yang adil dan tepat. Ia menargetkan setiap pilar sosial melakukan graduasi minimal 10 keluarga penerima manfaat (KPM) setiap tahun sebagai bentuk pemberdayaan, bukan hanya pemenuhan administratif.

"Keberhasilan bukan dari banyaknya bantuan yang disalurkan, tapi dari seberapa banyak keluarga yang berhasil mandiri,” jelasnya.

Gus Ipul menyampaikan bahwa penurunan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen di 2026 dan kemiskinan umum di bawah 5 persen pada 2029 adalah arahan langsung dari Presiden RI. Ia berharap seluruh daerah mampu menerjemahkan visi nasional tersebut dalam aksi konkret di lapangan, melalui data yang valid, perencanaan terintegrasi, dan evaluasi berkelanjutan.

"Kolaborasi adalah kekuatan. Hilangkan ego sektoral dan bersatu demi Indonesia tanpa kemiskinan ekstrem. Bawa semangat dari dataran tinggi Wonosobo untuk menjangkau lembah-lembah kemiskinan yang tersembunyi,” pungkasnya.

Gubernur Jateng: Kolaborasi Data untuk Intervensi Tepat Sasaran

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang turut hadir, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam menyinkronkan data sosial ekonomi.

"Angka kemiskinan di Jateng per September 2024 masih 9,58 persen. Diperlukan integrasi program dan penyamaan data agar intervensi terhadap wilayah miskin ekstrem lebih tepat sasaran,” katanya.

Beberapa program yang terus didorong Pemprov Jateng antara lain bantuan sosial desa miskin, penanganan anak putus sekolah, dan pembangunan rumah layak huni.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyatakan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dengan seluruh pilar sosial. Ia menegaskan bahwa pilar-pilar sosial adalah garda terdepan dalam memastikan tidak ada warga yang tertinggal dari akses pendidikan, layanan sosial, dan ekonomi. "Ini bukan hanya soal angka kemiskinan, tetapi soal keadilan sosial bagi seluruh warga Wonosobo,” tegasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Senin, 28 Juli 2025 | 13:17 WIB
Festival Gumebyar Kalikajar 2025, Ajang Kolaborasi dan Potensi Lokal
  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Selasa, 8 Juli 2025 | 14:29 WIB
Tradisi Balon Udara Wonosobo Resmi Dapatkan Pengakuan HKI
  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Selasa, 8 Juli 2025 | 05:39 WIB
Kirab Panji dan Pusaka Warnai Pembukaan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo
  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Kamis, 26 Juni 2025 | 10:39 WIB
Menteri PPMI Luncurkan Desa Migran EMAS di Wonosobo
-->