- Oleh MC KAB BELU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:46 WIB
: Wakil Bupati Belu,Vicente H.Goncalves mengajak semua untuk Bersama-sama, berkomitmen, bekerja nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belu demi terwujudnya masyarakat yang berkualitas mandiri harmonis demokratis dan berbudaya. Demikian pernyataan ini disampaikannya ketika membuka Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tematik Stunting Kabupaten Belu 2025, di aula BP4D Kabupaten Belu Selasa, (3/6/2025 ). - Foto: Mc.Belu
Oleh MC KAB BELU, Selasa, 3 Juni 2025 | 13:32 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 202
Belu, InfoPublik - Wakil Bupati Belu,Vicente H.Goncalves mengajak semua untuk Bersama-sama, berkomitmen, bekerja nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belu demi terwujudnya masyarakat yang berkualitas mandiri harmonis demokratis dan berbudaya.
Demikian pernyataan ini disampaikannya ketika membuka Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tematik Stunting Kabupaten Belu 2025, di aula BP4D Kabupaten Belu Selasa, (3/6/2025 ).
Pra Musyawarah, Perencanaan Pembangunan Tematik Stunting guna memastikan pelaksanaan intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting,dilaksanakan secara konvergen maka daerah perlu melaksanakan Pra Musrenbang Tematik Stunting.
Vicente menekankan stunting merupakan masalah yang serius dan berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia, kegiatan ini merupakan momentum penting untuk bersama-sama mengevaluasi dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam percepatan penurunan stunting.
Wabup menambahkan ,data stunting di Kabupaten Belu 2023 berdasarkan survei kesehatan Indonesia (SKI), Kementerian kesehatan prevalensi stunting berada pada angka 48,1 persen dan sesuai hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2024 Kabupaten Belu berada pada urutan ke empat tertinggi dengan persentase sebesar 44,3 persen dari 22 kabupaten kota se-NTT.
‘’Walaupun secara persentase turun, namun perlu diingat, bahwa target prevalensi stunting kita tahun ini adalah 42,5 persen dan tahun depan 41,0 persen, sehingga masih ada GAP sebesar 2 persen lebih yang memerlukan upaya lebih keras lagi dan upaya yang lebih konkrit lagi untuk menekan tingginya angka stunting di daerah ini,"jelas Wabup.
Berdasarkan surat Kementerian Dalam Negeri Nomor 400.5.7/1685/Bangda tanggal 17 Maret 2025 perihal pelaksanaan aksi konferensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting (PPPS), Pemerintah Daerah dan semua unsur terlibat dalam penurunan angka stunting.
“Kita semua yang hadir pada kegiatan ini diminta untuk tetap melaksanakan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting secara konvergen dengan mengacu pada juknis yang ada, saya mengajak kita semua untuk lebih serius dan lebih berkomitmen lagi dalam intervensi pencegahan dan penurunan stunting,melalui kerjasama antar tim gugus tugas yang telah dibentuk baik di tingkat Kabupaten, kecamatan dan desa dalam melaksanakan strategi dan kegiatan yang telah ditetapkan melalui peraturan Bupati belum nomor 41 Tahun 2022 maupun aturan dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh provinsi dan pusat,"ajaknya.
Hadir pada kegiatan ini Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Puskesmas, Lurah ,Penjabat (PJj) Kepala Desa ,Prodi keperawatan UNIMOR, Pimpinan YKPA Kab.Belu, Pimpinan Wahana Visi Indonesia (WVI) Kab.Belu, Kordinator Tenaga Ahli pendamping P3MD Kabupaten Belu.(Mc.Belu/Eyv)