Bupati dan Wabup Gelar Pertemuan Dengan Eksportir Kopi Bener Meriah.

:


Oleh MC KAB BENER MERIAH, Selasa, 3 Juni 2025 | 15:45 WIB - Redaktur: Juli - 182


Bener Meriah, InfoPublik — Pemerintah Kabupaten Bener Meriah terus mengembangkan sektor unggulan daerah, khususnya kopi. Bupati Bener Meriah H. Tagore Abubakar bersama Wakil Bupati, Armia menggelar rapat koordinasi dengan para eksportir kopi yang ada di wilayah Kabupaten Bener Meriah, Selasa (2/6/2025).

Rapat yang berlangsung di Opsroom Setdakab Bener Meriah ini turut dihadiri oleh Plt. Sekda Bener Meriah Armansyah, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Samusi Purnawira Dade, Kabag Ekonomi dan SDA Ihsan, Kadis Perdagangan Khairun Aksa, Kadis ABD Kadir,  serta Tim Ahli Bupati dan perwakilan stakeholder lainnya.

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Tagore dan membahas berbagai isu strategis, di antaranya: Strategi peningkatan ekspor kopi Bener Meriah, Tantangan pasar global dan fluktuasi harga kopi, Efektivitas pemasaran produk kopi Gayo di luar negeri, dan solusi atas penyakit tanaman kopi yang mengganggu produktivitas.

Dalam rapat tersebut, Bupati Tagore juga mengumumkan rencana penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Kopi Gayo yang berasal dari wilayah Bener Meriah. Peraturan ini bertujuan untuk: Melindungi hak-hak petani kopi lokal, Meningkatkan standar kualitas dan proses produksi, Mencegah penyalahgunaan nama dan brand Kopi Gayo, dan Mendorong Kopi Gayo Bener Meriah agar lebih kompetitif di pasar internasional.

Bupati juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor pemerintah, eksportir, petani, dan ahli pertanian untuk memastikan peraturan ini berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder dalam penyusunan regulasi ini. Kami berharap melalui rapat ini, kerja sama dan daya saing antar eksportir kopi dapat terus meningkat, serta Kopi Gayo Bener Meriah makin dikenal dan dihargai di pasar dunia,” ujar Tagore Abubakar.

Pemerintah juga menyatakan siap mendukung pengendalian penyakit kopi melalui kolaborasi antara dinas terkait, petani, dan tenaga ahli, sehingga keberlanjutan dan kualitas hasil panen dapat terus terjaga.

 

 

 

-->