Agam Jadikan Momen Hari Lahir Pancasila untuk Perkuat Persatuan dan Nilai Gotong Royong

Agam, InfoPublik – Menjelang upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, Bupati Agam Benni Warlis bersama Wakil Bupati Muhammad Iqbal menggelar jamuan strategis di Rumah Dinas Bupati, Lubuk Basung, Senin (2/6/2025). Namun, acara ini bukan sekadar seremonial – melainkan wadah penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga semangat kebangsaan.

Jamuan tersebut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para pejabat kabupaten, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kepemudaan dan keagamaan. Momen ini menjadi ruang konsolidasi nilai-nilai kebangsaan, sekaligus refleksi kolektif atas pentingnya Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa.

“Hari lahir Pancasila bukan hanya seremoni, tapi momentum untuk memperteguh komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa,” tegas Bupati Benni Warlis.

Ia juga menekankan bahwa tantangan global dan sosial yang kian kompleks harus dijawab dengan memperkuat semangat gotong royong dan persatuan—nilai-nilai utama yang terkandung dalam Pancasila.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa semangat kebersamaan dalam jamuan ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang terus hidup di tengah masyarakat Agam.

“Silaturahmi ini bukan hanya ajang kumpul, tapi simbol nyata dari kebersamaan kita dalam menjaga keharmonisan dan kemajuan daerah,” ujarnya.

Upacara Hari Lahir Pancasila sendiri akan digelar di halaman Kantor Bupati Agam, melibatkan pelajar, ASN, TNI-Polri, serta berbagai unsur masyarakat. Pemerintah Kabupaten Agam menargetkan peringatan ini menjadi refleksi publik yang mendorong lahirnya aksi nyata dalam membumikan Pancasila.

Lebih dari sekadar agenda tahunan, peringatan Hari Lahir Pancasila di Agam dirancang sebagai katalisator kebijakan dan budaya yang pro terhadap persatuan, toleransi, dan keadilan sosial. Pemerintah Daerah ingin memastikan bahwa nilai-nilai ini bukan hanya hidup di atas podium, tapi juga nyata dalam kebijakan, pelayanan publik, dan keseharian masyarakat. (MC Agam/Tori)