Ajang Duta Bahasa Riau 2025: Warisan Leluhur di Tangan Milenial

Pekanbaru, InfoPublik – Bahasa merupakan jembatan yang mencerminkan nilai, identitas, budaya, serta jati diri suatu bangsa. Provinsi Riau memiliki warisan bahasa yang kaya, bahkan menjadi akar dari Bahasa Indonesia, yaitu bahasa Melayu.

Sebagai upaya melestarikan keberadaan bahasa, Balai Bahasa Provinsi Riau menggelar Pemilihan Duta Bahasa Riau 2025. Kegiatan ini diharapkan tidak sekadar menjadi ajang seremonial, melainkan menjadi ruang aktualisasi bagi generasi muda untuk menjaga dan merawat martabat bahasa.

"Bahasa bukan hanya kekayaan yang bisa dinikmati bersama, tetapi juga harus dijaga bersama," ujar  Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Riau, Mimi Yuliani, saat menghadiri acara puncak pemilihan yang berlangsung di Aula Poltekkes Kemenkes, Kota Pekanbaru, Selasa (3/6/2025).

Ia menambahkan bahwa Duta Bahasa akan menjadi ujung tombak pelestarian bahasa di era digital. Meski penguasaan bahasa daerah penting, penguasaan bahasa asing juga krusial sebagai alat diplomasi dan pengembangan diri.

Pemerintah Provinsi Riau berharap para Duta Bahasa dapat menjadi bagian dari upaya membentuk generasi muda yang cerdas, bijak, tangguh, dan fasih dalam berbahasa.

"Kami ingin generasi muda tidak hanya fasih dalam berbahasa, tetapi juga bijak dalam bertutur, cerdas di kelas, dan tangguh di panggung dunia," katanya.

Ia juga mengajak seluruh pihak, tidak hanya finalis Duta Bahasa, untuk menjadi agen perubahan yang bangga akan bahasa sendiri.

"Jadilah duta yang tidak hanya membawa gelar, tetapi juga memiliki tanggung jawab dan memberi dampak nyata bagi masyarakat," pesannya.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau menilai bahwa acara ini merupakan ruang pembelajaran dan pengabdian terhadap jati diri bangsa melalui bahasa. Ia menegaskan pentingnya menguasai bahasa daerah serta bahasa asing untuk tetap kompetitif secara global.

"Jadilah pemuda-pemudi yang tidak hanya bangga terhadap Bahasa Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi untuk mengajak masyarakat berbahasa secara bijak dan santun," tuturnya.

(Mediacenter Riau/mrs)