- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:57 WIB
: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi melantik dan mengambil sumpah 16 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Acara berlangsung khidmat di Kantor Dinkes Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Selasa (3/6/2025). (Foto: Moch Ahdiansyah/ Diskominfo Kab. Garut)
Oleh MC KAB GARUT, Rabu, 4 Juni 2025 | 13:50 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 215
Garut, InfoPublik – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi melantik dan mengambil sumpah 16 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Fungsional di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Selasa (3/6/2025).
Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa sumpah jabatan bukan sekadar formalitas, melainkan komitmen moral dan spiritual yang akan dimintai pertanggungjawaban.
“Sumpah ini bukan hanya sekadar bahasa, sekadar basa-basi, tapi merupakan komitmen yang nanti akan dipertanyakan kembali oleh Allah SWT,” tegas Syakur.
Ia berharap para PNS yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, kesadaran, dan konsistensi. Menurutnya, jabatan yang diemban bukanlah karena paksaan, melainkan atas dasar niat dan pilihan pribadi untuk mengabdi di bidang kesehatan.
“Jabatan ini bapak dan ibu duduki karena memang menginginkannya. Ini bukan keterpaksaan, tapi pilihan sadar,” ujarnya.
Syakur juga menegaskan bahwa bidang kesehatan adalah profesi kemanusiaan, yang menuntut dedikasi dan pengabdian seumur hidup. Karena itu, ia mengingatkan agar tidak ada ruang bagi penyesalan dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan.
“Bapak dan ibu telah memilih profesi pengabdian kepada kemanusiaan. Maka tak seharusnya ada keluhan atau penyesalan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Garut juga menyinggung soal pengisian jabatan Direktur UOBK RSUD dr. Slamet Garut yang baru. Ia menyebutkan bahwa proses seleksi akan dilakukan melalui diskusi dan wawancara mendalam untuk memastikan terpilihnya sosok terbaik.
“Yang penting adalah mampu menjaga ritme kinerja yang sudah ada, bahkan harus ada perbaikan signifikan ke depannya,” pungkasnya. (Nindi Nurdiyanti/Ihsan Tadris Syifa)