: Sumber foto: Diskominfo Parimo
Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Kamis, 5 Juni 2025 | 06:51 WIB - Redaktur: Juli - 170
Parigi Moutong, InfoPublik – Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah Focus Group Discussion (FGD) bertema “Dari Ladang ke Dunia: Durian Parigi Moutong Tembus Tiongkok, Transformasi Ekonomi Lewat Durian untuk Indonesia 2045”.
Kegiatan ini digelar di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, Rabu (4/6/2025), dan menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi durian lokal di pasar ekspor global.
FGD ini diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) bersama pemerintah daerah sebagai bagian dari strategi pengembangan komoditas unggulan lokal.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN), jajaran Forkopimda, Ketua KADIN provinsi dan kabupaten, para pengusaha, petani durian, dan stakeholder lainnya.
Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya sebagai pusat gerakan ekspor durian nasional.
"Ini bukan hanya soal buah, tapi tentang masa depan ekonomi daerah. Durian Parigi Moutong bisa menjadi simbol transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045," tegasnya.
Erwin Burase juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dari hulu hingga hilir, termasuk perawatan pohon durian, pengelolaan kebun, hingga strategi pemasaran berbasis digital.
Ia berharap dengan standar yang lebih tinggi dan penerapan teknologi modern, durian Parigi Moutong mampu bersaing di pasar dunia. "Durian kita harus sehat sebelum kuat. Kita tidak bisa ekspor jika akarnya bermasalah. Kualitas adalah kunci," ujar Bupati.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mendukung penuh pengembangan durian sebagai komoditas unggulan dan menyebutnya sebagai bagian dari Program Berani, yang merupakan inisiatif pembangunan berkelanjutan Sulteng.
"Penguatan sektor pertanian termasuk durian, akan didorong melalui pelatihan, akses teknologi, dan pembukaan jaringan pasar ekspor," katanya.
FGD ini menjadi forum penting untuk menyamakan visi dan misi antara petani, pemerintah, pengusaha, dan pelaku ekspor. Diskusi meliputi tantangan budi daya durian, peningkatan produktivitas, inovasi pascapanen, hingga strategi distribusi global.
"Dengan kolaborasi semua pihak, durian kita bisa menjadi primadona ekspor yang berkontribusi besar bagi perekonomian nasional," tutup Bupati Erwin.
Melalui FGD ini, Parigi Moutong menegaskan diri sebagai sentra durian nasional yang siap memasuki pasar internasional, termasuk Tiongkok sebagai salah satu target utama.
Komitmen lintas sektor dan sinergi pemerintah–swasta diyakini akan membuka peluang ekonomi besar bagi masyarakat lokal dan memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi daerah.
(MC Parigi Moutong/RK)