- Oleh MC KAB BATANG
- Kamis, 5 Juni 2025 | 05:45 WIB
: Bupati Batang M. Faiz Kurniawan (kiri), memaparkan materi saat capaian 100 hari kerja di Safari Beach Jateng Batang, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Jumat, 6 Juni 2025 | 18:24 WIB - Redaktur: Untung S - 183
Batang, InfoPublik - Di balik pemaparan capaian 100 hari kerja, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono menyimpan visi besar untuk menjadikan Batang sebagai kabupaten mandiri dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
"Pencapaian 100 hari kerja hanyalah awal dari perjalanan panjang kami," tegas Bupati Faiz dalam acara evaluasi di Safari Beach Jateng Batang, Rabu (4/6/2025) malam.
Langkah strategis pertama terlihat dari keberhasilan efisiensi APBD sebesar Rp66,8 miliar yang dialokasikan ulang untuk lima sektor prioritas. Sektor infrastruktur dan sanitasi mendapat alokasi Rp15,7 miliar untuk perbaikan jalan dan drainase, sementara kesehatan mendapatkan Rp15,9 miliar guna mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional dan pengelolaan sampah medis.
"Efisiensi anggaran ini bukan sekadar penghematan, tapi optimalisasi untuk dampak maksimal," jelas Faiz.
Kabupaten Batang telah membagi wilayahnya dalam lima zona pengembangan terpadu. Zona Pertanian & Agrowisata mencakup sembilan kecamatan dengan fokus pada pengembangan komoditas unggulan dan wisata agro.
Zona Industri di enam kecamatan dirancang dengan konsep ramah lingkungan, sementara Zona Bahari dikembangkan untuk mengoptimalkan potensi pesisir secara berkelanjutan.
"Pembangunan terencana ini akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," tambah Wakil Bupati Suyono.
Program DAKER (Dapat Kerja) menjadi terobosan dalam penanganan pengangguran dengan mengintegrasikan pelatihan vokasi dan penempatan kerja di kawasan industri. Didukung Perda tentang serapan tenaga kerja lokal, program ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai industri di Batang.
"Kami juga menjalin Sister City dengan Zhijiang, Tiongkok untuk transfer teknologi dan perluasan akses beasiswa," ungkap Faiz.
Konsep "Batang Clean Industrial City" dikembangkan dengan tujuh pilar afirmasi, mencakup pengelolaan lingkungan, energi terbarukan, dan tata kelola transparan. Lima destinasi wisata unggulan seperti Pantai Sigandu dan Pagilaran dikemas dalam paket "1-2 Day in Batang" yang mengintegrasikan wisata alam, budaya, dan kuliner. "Pembangunan Transjateng dan smartpole menjadi bagian dari konsep smart city kami," jelas Faiz.
Dukungan terhadap pembangunan Bendungan Kedunglanggar yang telah masuk RPJMN 2025-2029 menunjukkan komitmen jangka panjang. "Studi menunjukkan tata kota baik mampu meningkatkan efisiensi infrastruktur hingga 30 persen dan menarik investasi," papar Faiz.
Dengan masterplan terintegrasi itu, Batang sedang membangun fondasi kuat untuk menjadi kabupaten mandiri yang siap bersaing di era Indonesia Emas 2045. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu