Probolinggo Tegaskan Komitmen Pendidikan Inklusif bagi Anak Disabilitas

: Pemkot Gelar Pelatihan Pembelajaran bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas, Tegaskan Komitmen Pendidikan Inklusif


Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Jumat, 13 Juni 2025 | 11:43 WIB - Redaktur: Juli - 180


Kanigaran, InfoPublik - Pemerintah Kota Probolinggo kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun pendidikan inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas. Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Probolinggo, Aminuddin saat membuka Pelatihan Penyusunan Instrumen dan Pelaksanaan Asesmen, Deteksi Dini, serta Perangkat Pembelajaran Adaptif bagi peserta didik penyandang disabilitas di Bale Hinggil, Selasa (10/6/2025).

Kegiatan ini berlangsung dari 10 hingga 13 Juni 2025, dan diikuti oleh para guru KB, TK, SD, dan SMP se-Kota Probolinggo. Acara juga dihadiri oleh Ketua PPDiS Situbondo Luluk Ariyantiny, perwakilan perguruan tinggi seperti Institut Ahmad Dahlan dan Universitas Panca Marga Probolinggo, serta narasumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo, Aminuddin menyampaikan bahwa semua anak, termasuk penyandang disabilitas, berhak atas pendidikan yang layak dan adil. Ia menegaskan bahwa Kota Probolinggo telah mendeklarasikan sistem pendidikan inklusif, di mana tidak ada diskriminasi dalam akses terhadap pendidikan.

"Semua anak didik memiliki hak dan kesempatan yang sama. Jika anak tidak berhasil, maka pendekatan pendidikannya yang perlu dievaluasi, bukan anaknya,” ujar Aminuddin.

Ia juga membagikan pengalamannya sebagai dokter dalam menangani anak berkebutuhan khusus, dan menyampaikan bahwa setiap anak memiliki potensi yang bisa dikembangkan melalui pendekatan individual yang tepat.

Ketua PPDiS Situbondo, Luluk Ariyantiny, memberikan apresiasi atas inisiatif Pemkot Probolinggo dan menyatakan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya tugas SLB, tetapi juga tanggung jawab sekolah reguler, baik negeri maupun swasta. “Kita berharap, 20 sampai 25 tahun ke depan, anak-anak difabel bisa menjadi pemimpin, baik di Kota Probolinggo maupun di tingkat nasional,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa sudah banyak penyandang disabilitas yang sukses menjadi dosen, konsultan, hingga profesional di luar negeri. Harapannya, kelak anak-anak difabel asal Probolinggo dapat menjadi kebanggaan nasional.

Kolaborasi dan Pelatihan Empatik Jadi Kunci

Wali Kota  berharap, pelatihan ini tak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga ruang kolaborasi dan berbagi pengalaman antar tenaga pendidik. Pelatihan ini juga dimaksudkan agar guru-guru di Probolinggo dapat menyusun perangkat pembelajaran adaptif dan inklusif, sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

Kegiatan ini juga menjadi tonggak penting dalam menciptakan sistem pendidikan inklusif dan berkualitas di Kota Probolinggo. Para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan di satuan pendidikan masing-masing dan menyebarluaskan pemahaman ini kepada guru lain.

 

-->