- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda Rinadi, S.STP.
Oleh MC KAB NAGAN RAYA, Rabu, 11 Juni 2025 | 13:31 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 277
Suka Makmue, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem penanganan dan mitigasi bencana di daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Irfanda Rinadi, menekankan bahwa keselamatan dan kenyamanan warga merupakan prioritas utama pemerintah daerah, meskipun dihadapkan pada keterbatasan sumber daya dan anggaran.
“Kepedulian kami terhadap keselamatan dan kenyamanan warga adalah hal utama yang terus menjadi prioritas,” ujar Irfanda Rinadi dalam keterangannya pada Rabu (11/6/2025).
Salah satu tantangan signifikan yang dihadapi adalah belum tersedianya fasilitas pemadam kebakaran di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, sebuah wilayah pegunungan yang memiliki akses geografis terbatas. Irfanda mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi hambatan utama dalam penyediaan sarana tersebut.
“Kami menyadari pentingnya keberadaan unit pemadam kebakaran di Beutong Ateuh Banggalang, namun kondisi fiskal daerah masih sangat terbatas,” jelasnya.
Meski begitu, Pemkab Nagan Raya tidak tinggal diam. Upaya koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah provinsi dan kementerian terkait guna mencari solusi jangka panjang, termasuk pengajuan bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) serta alternatif pendanaan lainnya.
Sebagai langkah awal, BPBD Nagan Raya fokus pada pelatihan relawan lokal, peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi kebencanaan, serta pembentukan sistem respons darurat berbasis komunitas.
“Kami tetap berkomitmen untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana secara bertahap,” tambah Irfanda.
Pemkab Nagan Raya berharap dengan dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan keterlibatan aktif masyarakat, kapasitas penanggulangan bencana di seluruh kecamatan, termasuk daerah-daerah dengan akses terbatas, dapat terus ditingkatkan demi keselamatan dan ketahanan masyarakat di masa depan.