- Oleh MC KAB MERAUKE
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:37 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 11 Juni 2025 | 19:08 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 279
Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa pemerataan dan percepatan akses listrik ke seluruh desa di Provinsi Riau merupakan salah satu kebijakan prioritas yang tengah digesa pemerintah daerah. Upaya ini dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Bumi Lancang Kuning.
“Listrik tidak bisa dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Ekonomi tidak akan tumbuh tanpa pasokan energi yang cukup. Semuanya bergantung pada ketersediaan listrik untuk menggerakkan roda perekonomian,” ujar Gubernur Abdul Wahid saat memimpin rapat pembahasan penguatan sistem ketenagalistrikan bersama PT PLN (Persero) di Ruang VIP Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Selasa (10/6/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerataan listrik hingga ke pelosok desa akan menciptakan iklim yang kondusif bagi investor. Dengan demikian, investasi akan mengalir lebih lancar, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta menekan angka pengangguran.
“Jika para investor lebih mudah untuk berinvestasi, tentu akan meningkatkan pendapatan melalui pajak daerah, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan menghindari bencana sosial,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Riau menargetkan pemerataan listrik akan rampung pada tahun 2027. Namun, Gubernur menekankan kepada PT PLN agar penyelesaiannya dapat dipercepat menjadi tahun 2026.
“Tahun 2027 adalah target awal, tetapi kalau bisa dipercepat, saya harap listrik bisa menjangkau hingga ke kampung-kampung, bahkan sampai ke tingkat RT secara tuntas pada 2026,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Adi Priyanto, menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan kelistrikan di Riau, khususnya di wilayah kepulauan yang berbatasan dengan negara tetangga seperti Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis di Kabupaten Bengkalis serta Pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Adi menyebut bahwa pemerintah pusat menargetkan seluruh wilayah Indonesia memiliki akses listrik memadai pada tahun 2029. Namun, pihaknya berkomitmen untuk mempercepat pencapaian di Riau menjadi tahun 2027.
“Pembangunan satu jalur kabel listrik saat ini hampir rampung. Kami tetap waspada agar tidak ada kendala yang mengganggu pasokan listrik, terutama di wilayah yang masih bergantung pada pembangkit genset seperti di Pulau Bengkalis,” jelas Adi.
Untuk memperkuat pasokan listrik, PLN telah merencanakan pembangunan jaringan transmisi dari Kota Dumai ke Kabupaten Bengkalis. Sementara untuk Pulau Rangsang, transmisi akan dibangun dari Kabupaten Siak.
“Akhir Desember 2025, kabel transmisi dijadwalkan selesai hingga Pakning. Jadi, untuk pasokan listrik ke Bengkalis, waktunya tinggal satu setengah tahun. Pertengahan 2027 ditargetkan sudah rampung,” terangnya.
(Mediacenter Riau/mrs)