Gresik Perkuat Komitmen Percepatan Penurunan Stunting Lewat Inovasi Terintegrasi

:


Oleh MC KAB GRESIK, Rabu, 11 Juni 2025 | 17:24 WIB - Redaktur: Juli - 152


 

Gresik, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Gresik kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan dan terintegrasi. Dalam ajang Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang digelar secara hybrid pada Selasa (10/6/2025), Gresik memaparkan berbagai inovasi yang telah ditempuh sebagai bagian dari strategi percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan data terbaru, angka prevalensi stunting di Kabupaten Gresik mengalami penurunan dari 15,4 persen pada 2023 menjadi 15,2 persen di 2024. Capaian ini menjadi salah satu indikator positif atas upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Sinergi dengan berbagai stakeholder sangat dibutuhkan,” tegas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, dalam sambutannya.

Delapan Aksi Konvergensi Jadi Pilar Utama

Dalam forum ini, Pemkab Gresik mempresentasikan delapan aksi konvergensi sebagai pendekatan sistematis dan komprehensif, antara lain:

1. Analisis Situasi: Penetapan 19 desa/kelurahan pada 7 kecamatan sebagai lokus prioritas.

2. Perencanaan Terintegrasi: Penyusunan kegiatan dengan alokasi anggaran hingga Rp332 miliar.

3. Rembuk Stunting: Ruang dialog dan evaluasi antar pemangku kepentingan.

4. Dukungan Regulasi: Penguatan kebijakan melalui Peraturan Bupati No. 9 Tahun 2023.

5. Pembinaan Pelaku di Desa: Pelatihan kader dan fasilitator lapangan.

6. Penguatan Data dan Digitalisasi: Pemanfaatan aplikasi SIGA, EPPBGM, platform Gresik Urus Stunting (GUS), dan web monitoring Bina Bangda.

7. Transparansi Data: Publikasi data stunting untuk mendorong keterlibatan masyarakat.

8. Review Kinerja: Evaluasi rutin dan tindak lanjut berbasis data.

Inovasi Digital Jadi Senjata Andalan

Salah satu sorotan utama adalah peluncuran aplikasi GUS (Gresik Urus Stunting) dan platform Detak Keris (Deteksi, Tanggulangi, Kurangi Keluarga Risiko Stunting) yang membantu identifikasi dan penanganan kasus stunting secara lebih cepat dan terintegrasi.

Selain mengandalkan instrumen kebijakan dan teknologi, Pemkab Gresik mengusung pendekatan pentahelix, yang melibatkan dunia usaha, akademisi, masyarakat, media, serta pemerintah daerah. Sinergi ini dikuatkan dalam program prioritas Nawakarsa “Gresik Sehati”, yang fokus pada intervensi spesifik dan sensitif secara simultan.

Melalui langkah-langkah strategis tersebut, Gresik menargetkan percepatan pencapaian status kabupaten bebas stunting dalam lima tahun ke depan.

 

-->