- Oleh Juli
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:53 WIB
: Pelaksanaan imunisasi kejar Japanese Encephalitis (JE) (Dok.MC Kab.Buleleng)
Oleh MC KAB BULELENG, Kamis, 12 Juni 2025 | 18:57 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 214
Buleleng, InfoPublik - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Gede Artamawan, menekankan urgensi imunisasi kejar Japanese Encephalitis (JE) sebagai langkah krusial memulihkan cakupan vaksinasi yang turun drastis selama pandemi Covid-19.
Program nasional itu bertujuan melindungi anak-anak dari Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), khususnya JE yang berpotensi menyebabkan gangguan saraf pusat.
“Imunisasi JE seharusnya mampu menghilangkan kasus ini jika cakupannya optimal. Namun, pandemi membuat banyak anak tertinggal. Kini saatnya menutup celah itu,” kata Artamawan di Kantor Dinkes Buleleng, Kamis (12/6/2025).
JE, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex (berbeda dengan nyamuk DBD), mengancam anak usia 10 bulan hingga di bawah 5 tahun yang belum memiliki kekebalan.
Artamawan mengatakan, vaksin JE merangsang pembentukan antibodi sehingga anak tidak mudah tertular meski terpapar nyamuk pembawa virus.
Untuk memastikan sasaran tercapai, Dinkes Buleleng memanfaatkan buku KIA dan aplikasi digital SMILE guna mencatat riwayat imunisasi secara real-time.
Artamawan mengimbau orang tua tidak ragu membawa anak ke Posyandu atau Puskesmas terdekat.
Selain imunisasi, Dinkes juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk minimalkan populasi nyamuk, meski vaksin tetap menjadi solusi paling efektif.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, program ini diharapkan mampu memutus mata rantai penularan JE sekaligus mengembalikan capaian imunisasi ke tingkat pra-pandemi. (MC Kab.Buleleng/Suy)