- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 20 Februari 2025 | 17:27 WIB
:
Oleh MC KAB BENER MERIAH, Kamis, 12 Juni 2025 | 16:11 WIB - Redaktur: Juli - 230
Bener Meriah, InfoPublik – Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Bener Meriah, Meutia Fauziah, menghadiri kegiatan Gerakan Posyandu Aktif (GPA) di Aula Balai Desa Umah Musara, Kampung Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Hasyimi, unsur Forkopimcam Timang Gajah, Kepala Puskesmas Lampahan, dan para kader Posyandu dari wilayah setempat.
Posyandu: Garda Terdepan Kesehatan Keluarga
Dalam sambutannya, Meutia Fauziah menekankan bahwa Posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang langsung menyentuh keluarga.
“Di Posyandu inilah pusat edukasi keluarga, pemantauan tumbuh kembang anak, layanan ibu hamil, imunisasi, hingga penyuluhan gizi. Ini tempat menanamkan kesadaran hidup sehat dari rumah hingga ke masyarakat luas,” jelas Meutia.
Gerakan Posyandu Aktif bertujuan untuk:
1. Meningkatkan literasi kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan komitmen pemangku kebijakan.
3. Menghidupkan kembali semangat gotong royong.
4. Meningkatkan gizi dan kesehatan ibu serta anak.
5. Memberdayakan masyarakat dalam kegiatan kesehatan.
6. Mempercepat penurunan stunting melalui layanan berbasis siklus kehidupan.
Sasaran gerakan ini mencakup ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja, usia sekolah, usia produktif, hingga lansia.
Meutia menyampaikan apresiasi kepada para kader Posyandu yang dinilai sebagai garda terdepan dalam membangun kesadaran dan perilaku hidup sehat di tengah masyarakat.
“Tugas ibu-ibu kader memang tidak ringan. Tapi dengan semangat ibu-ibu, Posyandu menjadi tempat yang hidup, tempat berbagi, belajar, dan menanam kebaikan,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung Gerakan Posyandu Aktif sebagai momentum membangun kesehatan keluarga dan masyarakat.
Menurut Meutia, keberhasilan gerakan ini membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari PKK, Saka Bakti Husada (SBH), organisasi masyarakat, hingga mitra strategis lainnya.
“Gerakan ini harus dilakukan lintas sektor agar dampaknya terasa luas dan nyata, terutama dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Bener Meriah,” tutup Meutia.