- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:01 WIB
: Upaya Pemkot Pontianak Petakan Kasus Tuberculosis | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 13 Juni 2025 | 18:06 WIB - Redaktur: Untung S - 245
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota Pontianak memperkuat penanganan Tuberculosis (TB) melalui pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada pengobatan medis, tetapi juga kondisi lingkungan tempat tinggal pasien.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan hal ini saat memimpin Apel Persiapan Skrining TB di Koramil Pontianak Barat, Jumat (13/6/2025).
"TB adalah penyakit dengan tingkat penularan tinggi, sehingga penanganannya harus mencakup pasien, keluarga, dan lingkungan sekitarnya," ujar Edi.
Skrining kali ini tidak hanya menjaring penderita TB, tetapi juga memetakan kondisi rumah pasien, termasuk sirkulasi udara, pencahayaan, dan kelembaban. Untuk rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan, Pemkot siap melakukan intervensi melalui program Bedah Rumah oleh Dinas PUPR.
Program ini sejalan dengan prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta menjadi bagian dari Quick Win Pemkot Pontianak. "Kami ingin memastikan tidak ada lagi penularan TB karena faktor lingkungan yang buruk," tambah Edi.
Kepala Dinkes Kota Pontianak Saptiko menjelaskan, pengobatan TB membutuhkan konsistensi minum obat selama enam bulan. Untuk memastikan kepatuhan pasien, tiga pihak akan terlibat aktif dalam pemantauan: keluarga, Kader TB, dan petugas Puskesmas. "Dengan pengawasan ketat ini, tingkat kesembuhan bisa mencapai 95%," jelas Saptiko.
Hingga 2025, Dinkes telah mencatat 1.118 kasus TB positif di Pontianak yang sedang dalam proses pengobatan. Saptiko menegaskan, seluruh biaya pemeriksaan dan pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan. "Masyarakat tidak perlu khawatir soal biaya, yang penting berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan pengobatan," pungkasnya.(kominfo/prokopim/Rezqy Septy Yoza)