: Pj Sekda Batang Sri Purwaningsih (kiri), menyampaikan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024, Kembali Raih Opini WTP saat rapat Paripurna di DPRD Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Senin, 16 Juni 2025 | 14:54 WIB - Redaktur: Untung S - 271
Batang, InfoPublik – Kabupaten Batang kembali menorehkan prestasi gemilang dalam pengelolaan keuangan daerah. Pada Rapat Paripurna DPRD Batang, Senin (16/6/2025), Pj Sekretaris Daerah Sri Purwaningsih menyampaikan Laporan Keuangan Pemkab Batang 2024 meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk kesembilan kalinya berturut-turut – bukti konsistensi tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel.
"Alhamdulillah realisasi pendapatan daerah mencapai Rp1,952 triliun atau 100,42 persen dari target Rp1,944 triliun, menghasilkan surplus Rp8,239 miliar," jelas Sri Purwaningsih yang mewakili Bupati M. Faiz Kurniawan.
Capaian itu makin istimewa dengan adanya kenaikan pendapatan 8,02 persen dibanding 2023 (Rp1,808 triliun), didorong optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dan transfer pusat.
Di sisi belanja, Pemkab Batang mencatat realisasi 93,43 persen dari anggaran Rp2,080 triliun (Rp1,944 triliun), dengan sisa Rp136,612 miliar yang tidak terserap. "Angka ini masih dalam batas wajar dan menunjukkan efisiensi belanja," tambahnya.
Yang menggembirakan, belanja tetap mengalami pertumbuhan 7,95 persen dari tahun sebelumnya, dengan fokus pada program prioritas seperti infrastruktur dan pelayanan dasar.
Indikator kesehatan keuangan lainnya adalah pertumbuhan aset daerah 4,54 persen menjadi Rp3,246 triliun (2023: Rp3,105 triliun), serta Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp144,858 miliar. "Ini modal penting untuk percepatan pembangunan tahun depan," tegas Sri.
Keberhasilan itu tidak lepas dari sistem pelaporan keuangan terpadu yang telah diaudit BPK selama 30 hari (26 Maret-5 Juni 2025). Bupati Faiz berharap Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024 segera disetujui DPRD, sekaligus menegaskan komitmen untuk "mempertahankan budaya akuntabilitas dan terus meningkatkan kualitas penyerapan anggaran."
Dengan tren positif ini, Batang membuktikan diri sebagai salah satu daerah dengan pengelolaan keuangan paling sehat di Jawa Tengah–kombinasi ideal antara peningkatan pendapatan, belanja efektif, dan akumulasi aset yang berkelanjutan. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)