Bunda PAUD dan Dekranasda Kalbar Bersinergi Turunkan Angka Stunting

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Selasa, 17 Juni 2025 | 17:16 WIB - Redaktur: Untung S - 130


Pontianak, InfoPublik – Di tengah kekhawatiran atas kenaikan angka stunting yang kembali terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar), peran strategis Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Barat, Erlina Ria Norsan, mencuat sebagai salah satu harapan baru. Bersamaan dengan pelantikan pengurus Dekranasda Kalbar di Pendopo Gubernur, Senin (16/6/2025), Erlina menegaskan komitmennya untuk memadukan upaya penurunan stunting dengan penguatan ekonomi kerajinan lokal.

"Stunting bukan hanya masalah gizi, tapi juga erat kaitannya dengan ekonomi keluarga. Karena itu, kolaborasi antara Dekranasda, PKK, dan BKKBN mutlak diperlukan," tegas Erlina usai dikukuhkan oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan.

Data terbaru menunjukkan, prevalensi stunting di Kalbar kembali naik, mendorong Pemprov dan BKKBN sebagai leading sector untuk memperkuat intervensi.

Gubernur Ria Norsan dalam sambutannya menyoroti dua tantangan besar: pemasaran produk kerajinan dan stunting. "Teknologi digital harus dimanfaatkan untuk perluas pasar kerajinan. Sementara penurunan stunting butuh kerja sama lintas sektor, termasuk peran Bunda PAUD," ujarnya.

Dekranasda diharapkan tidak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi ibu-ibu sebagai ujung tombak pencegahan stunting.

Erlina menjelaskan, strategi penurunan stunting akan diintegrasikan dengan program Dekranasda. "Misalnya, pelatihan kerajinan untuk ibu-ibu sekaligus disisipkan edukasi gizi. Atau hasil penjualan kerajinan bisa dialokasikan untuk peningkatan asupan bergizi keluarga," paparnya.

Sinergi itu dinilai penting mengingat stunting kerap dipicu oleh rendahnya pendapatan keluarga yang berimbas pada ketahanan pangan.

Dekranasda Kalbar sendiri berkomitmen memperluas pemasaran digital produk kerajinan sebagai upaya meningkatkan pendapatan pengrajin. "Dengan ekonomi yang lebih baik, keluarga bisa menyediakan makanan bergizi untuk anak-anaknya," tambah Erlina.

Kolaborasi dengan BUMN/BUMD juga akan digencarkan untuk menciptakan pasar yang lebih luas.

Di sisi lain, Pemprov Kalbar melalui BKKBN terus menggalakkan pendampingan keluarga berisiko stunting, termasuk intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan dan edukasi pola asuh. "Dukungan Bunda PAUD sangat vital, terutama dalam memastikan anak-anak di PAUD mendapat asupan gizi seimbang," ujar perwakilan BKKBN.

Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, Kalimantan Barat berharap dapat menekan angka stunting sekaligus mengangkat kesejahteraan pengrajin lokal. "Ini tentang menyelamatkan generasi penerus sambil memajukan budaya lokal," tutup Erlina. (admin-kalbarprov)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:11 WIB
Dekranasda Kalbar Dorong UMKM dan Wastra Tembus Pasar Internasional
-->