- Oleh MC KAB AGAM
- Senin, 25 Agustus 2025 | 15:07 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Rabu, 18 Juni 2025 | 15:51 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 220
Agam, InfoPublik – Usai memimpin upacara peringatan 117 tahun Perang Kamang, Bupati Agam, Benni Warlis, memimpin doa bersama di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kamang Magek, Minggu (15/6/2025). Kegiatan ini menjadi penanda penting dalam rangkaian penghormatan terhadap para pejuang Minangkabau yang gugur dalam peristiwa heroik melawan penjajah Belanda.
Dalam suasana yang khidmat dan penuh makna, Bupati Agam bersama jajaran Forkopimda, Ketua TP-PKK Kabupaten Agam, serta tokoh masyarakat, menundukkan kepala dan memanjatkan doa untuk arwah para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan dan harga diri bangsa.
“Perang Kamang bukan sekadar catatan sejarah. Ini adalah bukti nyata keberanian rakyat kita melawan ketidakadilan dan penindasan. Meneladani semangat itu adalah tanggung jawab moral kita sebagai generasi penerus,” ujar Benni Warlis.
Kegiatan tabur bunga turut mewarnai momen tersebut, mempertegas nilai penghormatan yang melekat pada tradisi peringatan perjuangan. Tidak hanya sebagai bentuk simbolik, namun juga sarana mempererat spirit nasionalisme dan solidaritas antarwarga.
Peringatan Perang Kamang tahun ini tidak hanya menghadirkan upacara dan seremoni, tetapi juga menjadi momentum reflektif bagi masyarakat Kabupaten Agam. Di tengah dinamika zaman, nilai-nilai keberanian, persatuan, dan keadilan yang ditunjukkan para pejuang masa lalu tetap relevan untuk menjawab tantangan hari ini.
“Kami ingin momen ini menjadi penguat semangat kolektif masyarakat Agam untuk terus menjaga persatuan dan melangkah maju. Ini bagian dari visi kita untuk mewujudkan Agam yang Madani, Maju, Adil, dan Sejahtera,” tutur Benni.
Perang Kamang yang meletus pada tahun 1908 merupakan perlawanan rakyat Kamang terhadap kebijakan kolonial Belanda, khususnya soal pajak dan ketidakadilan sosial. Spirit perlawanan itu telah menjadi warisan sejarah yang membentuk identitas perjuangan masyarakat Minangkabau.
Melalui kegiatan doa dan tabur bunga ini, Pemerintah Kabupaten Agam tak hanya memperingati peristiwa sejarah, tetapi juga memperkuat jati diri daerah yang berakar pada keberanian, moralitas, dan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan. (MC Agam/Andri)