Menata Masa Depan Anak Meranti: Langkah Nyata Melawan Stunting dari Hulu ke Hilir

:


Oleh MC KAB MERANTI, Jumat, 20 Juni 2025 | 09:10 WIB - Redaktur: Juli - 138


Meranti, InfoPublik – Kabupaten Kepulauan Meranti terus menata masa depan generasi mudanya. Tak sekadar membangun infrastruktur, pemerintah daerah juga menaruh perhatian serius pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah komitmen kuat dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan dan terintegrasi.

Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), pada Rabu (18/6/2025) memaparkan kinerja daerah dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting 2024. Kegiatan ini digelar di Ruang Command Center Dinas Kominfo Meranti dan menjadi momen penting dalam evaluasi tahunan oleh TPPS Provinsi Riau secara virtual.

Lebih dari Sekadar Angka

Dalam paparannya, Wabup Muzamil menegaskan bahwa upaya menurunkan stunting bukan semata soal pencapaian angka. "Ada 29 indikator cakupan layanan yang jadi fokus intervensi. Dari situ, kita identifikasi 11 indikator prioritas yang perlu didorong bersama, dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa,” jelasnya.

Pemerintah daerah menempuh berbagai terobosan strategis, mulai dari penyediaan akses air bersih, penguatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), hingga pembangunan sistem air minum jangka panjang yang layak dan terjangkau.

Air Bersih untuk Masa Depan Anak Meranti

Menyadari bahwa akses terhadap air bersih adalah kunci penting pencegahan stunting, Pemkab Meranti secara aktif mendorong pembangunan Program PAMSIMAS di 15 titik desa, bekerja sama dengan pemerintah pusat.

Lebih jauh lagi, upaya membangun instalasi water treatment juga mulai disiapkan. Untuk mendukung ini, pemerintah telah menyepakati pembangunan jaringan SUTT interkoneksi 150 KV, yang ditargetkan beroperasi pada awal 2027.

“Kita sudah lakukan simulasi-simulasi. Kalau listrik tegangan tinggi masuk sesuai rencana, maka program pengolahan air bersih skala besar akan berjalan, dan masyarakat bisa menikmati air yang layak konsumsi dengan biaya lebih murah,” ungkap Wabup.

Perda PHBS dan Lingkungan Sehat

Tak hanya soal infrastruktur, pendekatan berbasis perilaku juga tak luput dari perhatian. Salah satunya melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda) tentang larangan merokok di ruang publik, termasuk taman dan kantor-kantor pemerintahan.

“Kita ingin menciptakan lingkungan sehat, terutama bagi anak-anak. Karena stunting itu bukan hanya soal gizi, tapi juga soal lingkungan tempat mereka tumbuh,” tambahnya.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur pimpinan dari berbagai OPD, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial P3AP2KB, Bappedalitbang, Dinas PUPR, serta tim TPPS dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan Kelompok Kerja Aksi Konvergensi Stunting. Semangat kolaboratif ini mencerminkan sinergi nyata dalam menangani isu multidimensi seperti stunting.

Penilaian kinerja TPPS tahun ini akan menentukan pemeringkatan antar kabupaten/kota. Namun lebih dari itu, langkah-langkah nyata yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menunjukkan bahwa komitmen pada masa depan anak-anak tak boleh ditunda.

Karena setiap anak berhak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia dari desa-desa terpencil di Meranti, untuk Indonesia yang lebih kuat.

 

Berita Terkait Lainnya

-->