- Oleh MC KAB AGAM
- Senin, 25 Agustus 2025 | 15:07 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Senin, 23 Juni 2025 | 15:39 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 299
Agam, InfoPublik — Jalur-jalur alam yang menantang dan panorama budaya yang autentik kembali menjadi magnet kuat dalam Pejalan Nagari Walk, yang digelar di Nagari Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto, Minggu (22/6/2025). Ribuan pasang kaki dari berbagai daerah dan bahkan mancanegara menapaki langkah mereka dalam event jalan kaki tahunan yang kini memasuki edisi keduanya.
Bupati Agam, Benni Warlis, membuka langsung kegiatan ini dengan semangat yang menular. Ia menekankan bahwa Pejalan Nagari Walk bukan sekadar olahraga, melainkan bagian dari misi besar: menyatukan kebugaran, pariwisata, dan promosi budaya dalam satu napas langkah.
“Kegiatan ini mendukung penuh proses verifikasi Geopark Sianok-Maninjau. Koto Gadang memiliki nilai geologis, ekologis, dan budaya yang luar biasa, dan ini yang ingin kita perkenalkan ke mata dunia,” ujar Benni Warlis.
Pejalan Nagari Walk kali ini membuka tiga pilihan rute: 5 kilometer, 10 kilometer, dan 20 kilometer—masing-masing menyuguhkan lintasan yang menyejukkan mata dan menguji stamina. Jalur-jalur ini melintasi kawasan Ngarai Sianok, sawah-sawah produktif, rumah gadang berusia puluhan tahun, serta jalan-jalan kecil yang masih memeluk ketenangan khas pedesaan Minangkabau.
Tak hanya pelancong lokal, peserta dari negara seperti Malaysia, Singapura, Jerman, hingga Tanzania ikut serta, memperlihatkan jangkauan global yang kian kuat. Event ini pun menjadi ajang silaturahmi budaya dan diplomasi wisata yang cair dan menyenangkan.
Kehadiran tokoh nasional seperti Mutia Hatta dan Halida Hatta—putri dari Bung Hatta—menambah makna historis acara ini. Bahkan Mutia Hatta, yang kini berusia 78 tahun, tetap berpartisipasi aktif dan mencuri perhatian dengan semangatnya. Sosok lain yang turut meramaikan adalah Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar, yang juga membawa energi positif di tengah peserta.
Di balik keriaan, Pejalan Nagari Walk membawa dampak nyata: UMKM lokal menggeliat, penginapan di sekitar Koto Gadang penuh, dan masyarakat ikut dilibatkan sebagai panitia, pemandu, hingga penyedia konsumsi.
“Kami berharap ini jadi agenda tahunan yang memperkuat ekosistem pariwisata lokal. Tidak hanya untuk Koto Gadang, tapi untuk Agam dan Sumatera Barat secara keseluruhan,” kata Bupati Benni.
Dibungkus dalam suasana hangat dan keramahan khas Minangkabau, Pejalan Nagari Walk membuktikan diri sebagai lebih dari sekadar event olahraga—ia adalah simfoni gerak, budaya, dan harapan menuju daerah yang lebih dikenal, lebih berdaya, dan lebih mendunia. (MC Agam/Harry)