:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Selasa, 24 Juni 2025 | 21:19 WIB - Redaktur: Untung S - 338
Pontianak, InfoPublik – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kalimantan Barat berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar Asistensi Pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) bagi kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Tengkawang Kantor Gubernur Kalbar, Senin (23/6/2025), ini merupakan implementasi dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Prioritas Nasional 2025, di mana Kalbar menjadi satu dari delapan daerah target penguatan TTIS sektor pemerintahan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Kalbar, Drs. Marwan Seregar, menegaskan pembentukan TTIS selaras dengan RPJMN 2025-2029 Prioritas Nasional ke-2 tentang penguatan sistem pertahanan dan keamanan negara.
"Asistensi ini tidak hanya mempercepat pembentukan TTIS, tetapi juga meningkatkan kapasitas teknis dan koordinasi pemerintah daerah dalam merespons ancaman siber," ujarnya.
Data Serangan Siber dan Insiden Lokal Jadi Pemicu
Marwan mengungkapkan, data honeynet BSSN mencatat 609.393.851 percobaan serangan siber di Indonesia sepanjang 2024. Salah satu insiden yang menyentak Kalbar adalah serangan http floaded pada pusat data di Pontianak. "Kejadian ini menjadi pengingat betapa krusialnya keamanan informasi," tegasnya.
Pembentukan TTIS di tingkat kabupaten/kota dinilai sebagai langkah strategis untuk melindungi infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta meminimalkan dampak gangguan layanan publik. "Dengan TTIS, kami harap risiko downtime layanan kritis dan kebocoran data bisa ditekan," tambah Marwan.
Kegiatan asistensi yang berlangsung selama tiga hari (23-25 Juni 2025) ini melibatkan perwakilan Diskominfo dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Materi mencakup pelatihan teknis penanganan insiden, koordinasi lintas sektor, serta penyusunan protokol darurat siber.
"TTIS nantinya akan berperan sebagai first responder yang terlatih untuk identifikasi, analisis, dan mitigasi serangan siber di wilayah masing-masing," jelas Marwan. Ia juga menyebutkan, BSSN akan memantau progres pembentukan TTIS melalui evaluasi berkala.
Program itu diharapkan memperkuat ketahanan digital Kalbar, khususnya menyambut target ekonomi digital dalam RPJMN. "Kesiapsiagaan siber bukan lagi pilihan, tapi keharusan untuk melindungi aset digital daerah," pungkas Marwan. (admin-kalbarprov)