Bupati Sanggau Buka Dayak Munjong Raya 2025

:


Oleh MC KAB SANGGAU, Selasa, 24 Juni 2025 | 12:24 WIB - Redaktur: Juli - 228


Sanggau, InfoPublik – Bupati Sanggau, Yohanes Ontot secara resmi membuka perhelatan Gawai Dayak Munjong Raya 2025, di Rumah Betang Panjang Monggo Tapis, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Senin (23/6/2025).

Acara budaya tahunan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Dayak, khususnya suku Dayak Tobag, dalam mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen, kebun, dan ladang selama satu tahun. Gawai ini juga menandai berakhirnya musim berladang yang meliputi menugal, menanam, menyiangi, memanen, hingga menyimpan hasil panen.

"Hari ini kita tidak hanya makan bersama, tetapi kita bersyukur bersama. Kita tidak hanya menari dan menyanyi, tapi kita mempererat tali persaudaraan dalam satu hati dan satu niat,” ujar Bupati Sanggau.

Bupati menegaskan bahwa pelestarian adat dan budaya yang ramah lingkungan menjadi bagian penting dalam misi pembangunan Kabupaten Sanggau 2025–2030. Gawai Munjong Raya, kata dia, adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal Dayak mampu mendukung ekosistem alam dan pengembangan ekonomi hijau.

“Penyelenggaraan acara gawai ini diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, mendorong kesejahteraan, dan memperkuat identitas budaya,” tambahnya.

Yohanes Ontot menekankan bahwa hal ini selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sanggau 2025–2030 yaitu Sanggau Maju, Berkelanjutan, dan Berkeadilan.

Pelantikan Dewan Adat Dayak Tayan Hilir

Dalam suasana penuh suka cita adat, Gawai Munjong Raya 2025 juga dirangkaikan dengan pengukuhan dan pelantikan Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Tayan Hilir. DAD disebut Bupati sebagai pilar penjaga budaya dan jati diri masyarakat Dayak yang tidak hanya bersifat simbolis, namun strategis dalam menjaga nilai-nilai luhur dan harmoni sosial. "DAD adalah penjaga martabat, pelindung nilai-nilai luhur, dan benteng terakhir kearifan lokal Dayak di tengah arus zaman yang terus berubah,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa jabatan dalam struktur adat bukan sekadar kehormatan, melainkan amanah untuk dijalankan dengan bijak, adil, jujur, dan berlandaskan nilai Basengat Ka’ Jubata.

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Dayak untuk menjadikan adat dan budaya sebagai bagian hidup yang terus diwariskan, bukan sekadar tontonan musiman. "Mari kita jaga nilai-nilai ini. Jangan biarkan adat hanya jadi tontonan. Anak-anak kita harus tahu dari mana mereka berasal dan bangga sebagai orang Dayak," pesannya.

Di akhir sambutannya, Yohanes Ontot mengajak masyarakat untuk menjadikan semangat Munjong Raya sebagai energi kolektif dalam menjaga kedamaian, kebersamaan, serta warisan leluhur yang menjadi identitas suku Dayak. "Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Penompa-Jubata, selalu memberkati dan memberi rezeki berlimpah kepada kita semua,” pungkasnya.

 

-->