Wali Kota Malang Dorong Kemampuan Guru Menulis

: Peluncuran buku antologi bertajuk Takdir Pena dan Kapur yang merupakan kumpulan tulisan para guru sekolah menengah pertama (SMP) se-Kota Malang, Selasa (24/6/2025)/ MC Malang.


Oleh MC KOTA MALANG, Rabu, 25 Juni 2025 | 14:14 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 209


Malang, InfoPublik- Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menghadiri peluncuran buku antologi bertajuk Takdir Pena dan Kapur yang merupakan kumpulan tulisan para guru sekolah menengah pertama (SMP) se-Kota Malang, bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Selasa (24/6/2025).

Dalam sambutannya, Wahyu mendorong para guru untuk terus mengembangkan kemampuan menulis sebagai bentuk penguatan literasi.

“Menulis adalah cara kita menuangkan pikiran dan ide dengan lebih jelas. Dari menulis, kita bisa lebih memahami apa yang kita inginkan dan menyampaikannya untuk keabadian,” tutur Wahyu.

Ia juga mengapresiasi semangat para guru yang telah berpartisipasi dalam pelatihan menulis hasil kolaborasi antara Disdikbud dan media lokal terkemuka.

Dari 40 peserta pelatihan, jelas dia, sebanyak 19 guru berhasil menghasilkan tulisan yang dinilai layak diterbitkan.

“Ini pencapaian luar biasa, dan harus terus ditingkatkan,” tambah dia.

Wahyu berharap peluncuran buku ini menjadi pemantik semangat bagi guru-guru lain untuk turut menulis dan berbagi pengalaman.

Menurut dia, karya tulis para guru dapat menjadi sarana refleksi sekaligus kontribusi dalam penguatan literasi di masyarakat.

“Saya membaca tulisan-tulisan ini, dan semuanya sangat bagus. Mengawali menulis itu memang sulit, tetapi ketika sudah dimulai, hasilnya luar biasa,” kata Wahyu.

Lebih jauh, wali kota menegaskan pentingnya mewujudkan program one teacher one book sebagai bagian dari pengembangan kompetensi dan peran guru sebagai agen perubahan.

“Guru sebagai agen perubahan tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga melalui tulisan. Seperti dosen yang sudah ditargetkan untuk menulis, kini saatnya para guru untuk melakukan hal yang sama,” ujar dia.

Ia juga menekankan bahwa literasi bukan sekadar aktivitas membaca dan menulis, tetapi merupakan alat untuk merekam, menyampaikan, dan mengembangkan gagasan.

“Pesan yang terkandung dalam buku ini sangat beragam, namun yang utama adalah kejujuran dan semangat guru dalam berbagi pengalaman serta pemikiran,” kata Wahyu.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menjelaskan bahwa peluncuran buku Takdir Pena dan Kapur merupakan hasil dari pelatihan menulis yang digelar Disdikbud bekerja sama dengan Radar Malang.

“Nanti pada bulan Juli 2025, Disdikbud akan menggelar pelatihan serupa untuk guru-guru SD. Harapannya, program ini bisa semakin memotivasi guru-guru untuk berkarya,” ujar Suwarjana.

(cah/yn)

 

Berita Terkait Lainnya

-->