- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) bersama Bupati Malra. Foto : Maulana
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 26 Juni 2025 | 13:53 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 464
Langgur, InfoPublik — Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) pda 2025.
Sebanyak 58 mahasiswa diterjunkan dan tersebar di Kecamatan Kei Kecil Timur serta Manyeuw.
Asisten Dosen Pembimbing Lapangan, Ilham Maulana, menjelaskan bahwa program KKN-PPM kali ini akan berlangsung selama 50 hari hingga pertengahan Agustus 2025. Selain itu, sebanyak 30 mahasiswa juga ditempatkan di Kota Tual.
“Program ini diperkuat oleh kolaborasi dengan sepuluh mahasiswa dari Universitas Pattimura Ambon. Ini mencerminkan sinergi antarperguruan tinggi untuk membangun daerah,” ungkap Ilham di Langgur, Rabu (25/6/2025).
Di Kecamatan Kei Kecil Timur, tim KKN tersebar di Ohoi Iso, Ohoi Wain, dan Ohoi Disuk. Fokus program di wilayah ini adalah akselerasi digitalisasi desa, termasuk pemetaan kawasan dan sinkronisasi data dalam pembangunan platform digital terpadu.
Sementara itu, di Kecamatan Manyeuw, tepatnya di Ohoi Debut dan Rumadian, fokus kegiatan diarahkan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan konservasi lingkungan.
Dosen Pembimbing Lapangan Kecamatan Manyeuw, Antari Innaka Turingsih, menyebutkan bahwa skala penerjunan KKN UGM tahun ini merupakan yang terbesar dalam sejarah, dengan total 8.038 mahasiswa disebar ke 35 provinsi di Indonesia.
“Kehadiran kami di Maluku Tenggara merupakan bentuk nyata komitmen UGM untuk berkontribusi terhadap pembangunan di seluruh pelosok negeri,” jelas Antari.
Ia menambahkan, pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu program andalan. Mahasiswa akan membimbing warga dalam mengolah potensi lokal seperti buah mangrove menjadi produk bernilai ekonomi, seperti onde-onde enbal dan selai mangrove.
“Produk-produk ini diharapkan menjadi identitas lokal sekaligus sumber pendapatan baru bagi masyarakat,” tambahnya.
Program konservasi laut turut menjadi perhatian. Tim KKN akan memetakan terumbu karang dan membangun struktur Artificial Patch Reef (APR), yakni terumbu buatan berbahan beton ramah lingkungan sebagai media tumbuh terumbu baru di wilayah pesisir.
“Konservasi ini penting untuk menjaga ekosistem laut yang menjadi penopang kehidupan masyarakat pesisir,” terang Antari.
Selain itu, mahasiswa juga melaksanakan penyuluhan untuk penguatan kelembagaan desa, khususnya dalam pengelolaan Koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Ohoi (BUMO), guna mendukung tata kelola ekonomi yang berkelanjutan.
Program di Kecamatan Manyeuw juga mendapat dukungan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Garuda Indonesia (Persero).
Dosen Pembimbing Lapangan Tim Kei Kecil Timur, Leni Sophia Heliani, menambahkan bahwa timnya akan memfokuskan diri pada pemetaan wilayah serta integrasi data untuk pembangunan website desa terintegrasi.
“Kami akan mempercepat digitalisasi data kependudukan, kesehatan, potensi wilayah, hingga kebencanaan dalam satu platform. Ini sejalan dengan program Satu Data Indonesia di tingkat ohoi,” pungkasnya.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.