- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:42 WIB
: Forum penguatan peran dan kapasitas Forum Anak Kapanewon Depok yang diselenggarakan di Sasana Anglocita Tama, Kantor Kapanewon Depok, Rabu (25/6/2025)/ MC Sleman.
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 26 Juni 2025 | 20:21 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 206
Sleman, InfoPublik- Komisioner Perlindungan Anak dan Perempuan Daerah (KPAD) Kabupaten Sleman, Dimas Ariyanto, menekankan pentingnya literasi digital bagi orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak.
Hal ini diungkapkan Dimas dalam forum penguatan peran dan kapasitas Forum Anak Kapanewon Depok yang diselenggarakan di Sasana Anglocita Tama, Kantor Kapanewon Depok, Rabu (25/6/2025).
Dimas menjelaskan bahwa era digital telah mengubah lanskap kehidupan anak-anak, mulai dari cara mereka belajar, berinteraksi, hingga bermain.
Namun di balik kemudahan akses informasi dan hiburan, terdapat risiko serius yang perlu diantisipasi, seperti paparan konten tidak layak, kecanduan gawai, hingga ancaman kekerasan berbasis daring.
“Anak-anak kita saat ini adalah generasi digital native, tetapi orang tuanya masih banyak yang gagap teknologi. Ini menciptakan kesenjangan pengasuhan yang perlu dijembatani dengan pendekatan yang adaptif dan berbasis nilai,” ujar Dimas.
Ia juga menyoroti bahwa banyak orang tua menyerahkan gawai sebagai “pengganti kehadiran” tanpa pendampingan yang memadai.
Padahal, terang dia, pengasuhan digital bukan sekadar membatasi waktu layar, melainkan juga membentuk kebiasaan, nilai, dan cara berpikir anak dalam menghadapi dunia digital.
“Perlu ada kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas agar anak-anak tumbuh dalam ekosistem digital yang sehat dan aman. Orang tua tidak cukup hanya melarang, tapi juga harus belajar memahami dunia anak-anak mereka saat ini,” kata dia.
Dimas mengimbau agar tidak abai terhadap pengaruh teknologi terhadap perkembangan anak.
“Kita tidak bisa membendung arus digital, tetapi kita bisa mempersiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang bijak, tangguh, dan berkarakter di tengah arus tersebut,” ujar dia.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya KPAD Sleman dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu perlindungan anak di tengah dinamika digitalisasi.
(Athiful/KIM Depok)