- Oleh MC KAB AGAM
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 18:51 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Senin, 30 Juni 2025 | 15:38 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 140
AGAM, InfoPublik — Penutupan pelatihan sub kejuruan digital marketing di Surau Ka’bah Inyiak Tuah Islami Center, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Sabtu (28/6/2025), menjadi lebih dari sekadar seremoni. Bagi Pemerintah Kabupaten Agam, kegiatan ini menandai dimulainya gerakan besar mencetak 1.000 wirausaha muda baru sebagai bagian dari strategi jangka menengah untuk menurunkan angka pengangguran dan memperkuat ekonomi lokal.
Pelatihan yang digagas oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Disperindagker) Agam ini berlangsung selama 23 hari dan diikuti oleh 16 pelaku UMKM terpilih dari total 71 pendaftar se-Kabupaten Agam. Mereka dibekali keterampilan strategis digital marketing oleh instruktur profesional Delvi Sismanto dari Photensa Padang.
Menurut Kadis Perindagker, Rio Eka Putra, pelatihan ini merupakan perwujudan nyata dari dua program unggulan Bupati Agam: penciptaan 1.000 entrepreneur muda baru dan semangat Bangkik dari Surau. Tujuannya jelas — membekali pelaku usaha kecil agar mampu memasarkan produknya secara digital dan menjangkau pasar yang lebih luas.
"Kami ingin para pelaku UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh. Digital marketing bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak di era belanja online," ujar Rio.
Lebih dari itu, pelatihan juga disinergikan dengan layanan pembuatan Kartu Pencari Kerja (AK-1) serta administrasi kependudukan, menyentuh kebutuhan dasar tenaga kerja dan warga di Agam bagian Timur.
Bupati Agam, Benni Warlis, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari kebijakan strategis untuk menekan angka pengangguran terbuka yang saat ini mencapai 14.652 jiwa. “Kita tidak bisa terus bergantung pada lowongan pekerjaan formal. Solusinya adalah membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha. Pelatihan ini adalah tonggaknya,” tegas Benni.
Bupati juga menekankan pentingnya pembangunan karakter moral dalam berwirausaha. Tempat pelatihan yang berada di surau, menurutnya, bukan sekadar lokasi, tetapi simbol integritas, spiritualitas, dan keberadaban.
“Usaha yang dibangun dari surau bukan semata mengejar untung, tapi juga memberi nilai ibadah, kejujuran, dan keberkahan. Ini adalah fondasi Agam Madani yang kita perjuangkan,” ujarnya.
Pemkab Agam tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga berkomitmen untuk memberi dukungan komprehensif, termasuk alat produksi, fasilitasi promosi digital, serta koneksi ke pasar dalam dan luar negeri. Harapannya, produk UMKM Agam tidak lagi berputar di pasar lokal, melainkan menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Tantangannya ada pada mental dan semangat juang. Tapi kami percaya, dengan pelatihan seperti ini, kita akan melihat munculnya wajah-wajah baru pengusaha sukses dari Agam,” kata Benni.
Pelatihan ini bukan hanya tentang teknik digital marketing, tapi juga tentang membangun ekosistem ekonomi lokal yang berakar pada nilai budaya dan agama. Semangat Bangkik dari Surau yang digaungkan Pemkab Agam menjadi strategi soft power — memadukan pendidikan, keagamaan, dan pengembangan ekonomi dalam satu paket kebijakan sosial.
Dengan pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Agam berharap lahirnya generasi muda kreatif, kompeten, dan berdaya saing, yang tidak hanya mampu menciptakan usaha sendiri, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi sesama. Dari surau, menuju pasar global. (MC Agam/Tori)