- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Bahasan Pimpin Upacara Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat di Kantor Wali Kota | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 30 Juni 2025 | 20:24 WIB - Redaktur: Untung S - 175
Pontianak, InfoPublik – Ratusan aparatur sipil negara (ASN) berkumpul dengan khidmat di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, mengenakan serba hitam sebagai bentuk penghormatan dalam peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat, Senin (30/6/2025).
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, dalam kesempatan ini menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar acara seremonial tahunan, melainkan panggilan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam kerja nyata.
"Setiap tetes darah para pahlawan yang gugur di bumi Kalimantan Barat harus menjadi energi penggerak bagi kita semua, khususnya ASN, untuk bekerja dengan dedikasi penuh," tegas Bahasan usai memimpin upacara.
Ia menekankan tiga pilar utama yang harus menjadi pegangan ASN: disiplin sebagai cerminan keteguhan hati para pejuang, kejujuran sebagai warisan integritas mereka, dan tanggung jawab sebagai bentuk pengabdian yang tak kenal lelah.
Tragedi Mandor 1944 yang merenggut ribuan nyawa tokoh masyarakat Kalbar menjadi latar belakang penetapan Hari Berkabung Daerah. Bahasan menggarisbawahi bahwa pelajaran terpenting dari peristiwa kelam ini adalah semangat persatuan dan pengorbanan tanpa pamrih.
"Sekarang, medan perang kita berbeda. Bukan lagi melawan penjajah, tetapi melawan kemiskinan, ketertinggalan, dan ketidakadilan melalui pelayanan publik yang berkualitas," ujarnya.
Dalam pidatonya, Wakil Wali Kota menyoroti pentingnya transformasi nilai sejarah menjadi etos kerja konkret. Ia mencontohkan bagaimana semangat pantang menyerah pahlawan harus tercermin dalam ketekunan ASN menyelesaikan masalah masyarakat, atau keberanian mereka berkorban seharusnya terwujud dalam mentalitas ASN yang tak takut mengambil tanggung jawab.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan kesiapannya untuk mengintegrasikan nilai-nilai perjuangan ini dalam sistem pendidikan. "Kami akan memperkuat muatan lokal tentang sejarah perjuangan Kalbar sebagai bagian dari pembentukan karakter peserta didik dan pengembangan budaya kerja ASN di lingkungan pendidikan," ungkapnya.
Acara yang berlangsung sederhana namun penuh makna ini ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan semangat juang para pahlawan sebagai inspirasi sehari-hari. Bahasan berpesan, "Setiap dokumen yang kita proses, setiap keluhan masyarakat yang kita tanggapi, harus kita lakukan dengan kesadaran bahwa itu adalah bagian dari melanjutkan perjuangan mereka membangun Kalimantan Barat yang lebih baik."
Peringatan kali ini terasa lebih bermakna dengan diluncurkannya program "ASN Mengabdi dengan Hati" yang akan menjadi wadah konkret implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam birokrasi modern. Sebuah langkah nyata untuk memastikan bahwa api perjuangan para pahlawan tidak hanya dikenang, tetapi benar-benar hidup dalam setiap denyut nadi pembangunan Kota Pontianak. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)