- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Penabuhan Rebana oleh Wali Kota Pontianak bersama Forkopimda Kota Pontianak Menandai Dibukanya MTQ ke-33 Tingkat Kota Pontianak | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 1 Juli 2025 | 17:47 WIB - Redaktur: Untung S - 204
Pontianak, InfoPublik – Tabuhan rebana oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menandai pembukaan resmi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-33 tingkat Kota Pontianak. Kegiatan yang berlangsung dari 1 hingga 5 Juli 2025 itu diharapkan menjadi sarana edukasi untuk menanamkan nilai-nilai Islami, terutama dalam menghadapi tantangan sosial seperti kenakalan remaja, gaya hidup bebas, dan penyalahgunaan narkoba.
Bertempat di Taman Alun Kapuas dan kawasan Kantor Wali Kota Pontianak, ajang itu diikuti 260 peserta dari enam kecamatan se-Kota Pontianak. Dalam sambutannya, Edi Kamtono menekankan pentingnya MTQ sebagai wadah pembinaan moral generasi muda.
“Maraknya kenakalan remaja, degradasi sopan santun, dan gaya hidup bebas memerlukan solusi spiritual. MTQ hadir untuk menguatkan fondasi akhlak melalui Al-Qur’an,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Ia mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk tidak hanya berlomba, tetapi juga menginternalisasi ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. “Nilai-nilai kebaikan dalam Al-Qur’an, seperti kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab, harus menjadi pedoman agar tercipta generasi yang unggul secara intelektual dan spiritual,” tambahnya.
Sekretaris Panitia MTQ ke-33, Yusnaldi, memaparkan bahwa ajang tahun ini memperlombakan beragam cabang, mulai dari tilawah anak, remaja, dewasa, hingga penyandang disabilitas netra, serta qiraat tartil, muratal, dan mujawwad. Di bidang tahfiz, peserta bisa mengikuti hafalan 1 juz hingga 30 juz, serta hafalan 100 hadis bersanad dan 500 hadis tanpa sanad.
Sebanyak 92 penghargaan disiapkan untuk pemenang, berupa piala, sertifikat, dan uang pembinaan. “Semoga kompetisi ini tidak hanya mengejar prestasi, tetapi juga keberkahan ilmu,” ujar Yusnaldi.
Dalam konteks sosial, MTQ ke-33 Kota Pontianak tidak sekadar ajang kompetisi, melainkan juga upaya preventif mengatasi masalah remaja. Melalui pendekatan keagamaan, kegiatan ini diharapkan mampu membentengi generasi muda dari pengaruh negatif pergaulan modern.
“Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Jika dipahami dan diamalkan, ia akan menjadi penuntun dalam setiap langkah,” tegas Edi Kamtono.
Dengan semangat itu, Musabaqah Tilawatil Quran Pontianak 2025 diharapkan menjadi momentum revitalisasi nilai-nilai Islami, sekaligus menyemai benih generasi Qur’ani yang tangguh menghadapi zaman. (Kominfo/Prokopim/Gema Mahardhika)