- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Perkuat Sinergi Pemerintah dan Organisasi Pencak Silat | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 1 Juli 2025 | 17:53 WIB - Redaktur: Untung S - 225
Pontianak, InfoPublik – Langkah strategis Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dalam memperkuat sport tourism dan budaya pencak silat di Kota Khatulistiwa makin nyata. Ia secara resmi dikukuhkan sebagai Warga Baru Tingkat I Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Pontianak dalam prosesi khidmat yang digelar di Aula Delta Kapuas, Jalan Nipah Kuning, Senin (30/6/2025) malam.
Acara itu dihadiri sesepuh, pengurus, dan anggota PSHT, menandai babak baru kolaborasi antara pemerintah kota dan organisasi pencak silat tertua di Indonesia tersebut.
Dalam sambutannya, Edi menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya menjadi bagian dari keluarga besar PSHT. “Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ini. Sebagai bagian dari PSHT, saya siap berkontribusi untuk kemajuan pencak silat di Pontianak,” ujarnya.
Ia menekankan, keanggotaannya bukan sekadar simbolis, melainkan komitmen nyata mendukung pembinaan generasi muda melalui seni bela diri yang sarat nilai karakter dan kebudayaan.
Sebagai pemimpin daerah, Edi membuka peluang kolaborasi luas antara Pemkot Pontianak dan PSHT. “Ini sejalan dengan visi kami menjadikan Pontianak sebagai kota olahraga (sport city) dan destinasi sport tourism,” jelasnya.
Program pelatihan, festival bela diri, hingga integrasi pencak silat dalam agenda pariwisata disebutnya sebagai wujud konkret sinergi tersebut.
Pengukuhan ini dinilai sebagai momentum penting untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan komunitas pencak silat. PSHT, yang berdiri sejak 1922, bukan hanya sekadar organisasi bela diri, tetapi juga penjaga budaya pencak silat sebagai warisan luhur bangsa.
Kehadiran Wali Kota dalam struktur PSHT diharapkan mempercepat terwujudnya Pontianak sebagai pusat pengembangan olahraga tradisional yang berdaya saing.
“Pencak silat bukan hanya soal fisik, tapi juga mental dan kebersamaan. Ini modal besar untuk membentuk generasi muda yang tangguh,” tambah Edi.
Ia berjanji mendorong PSHT terlibat aktif dalam program pemuda dan sosial, termasuk pemberdayaan atlet lokal untuk kompetisi nasional maupun internasional.
PSHT sendiri memiliki sejarah panjang dalam melestarikan pencak silat sebagai identitas budaya. Berdiri sejak era Ki Hadjar Hardjo Oetomo, organisasi ini telah melahirkan ribuan pesilat yang turut memajukan olahraga tradisional di Indonesia.
Dengan dukungan Wali Kota, PSHT Pontianak diharapkan semakin masif berkontribusi pada pembangunan manusia melalui pendekatan olahraga dan kebudayaan.
Kolaborasi itu juga menjadi sinyal kuat bagi pengembangan sport tourism Pontianak. Edi mencontohkan potensi event seperti gelaran turnamen pencak silat antardaerah atau festival budaya yang mengangkat seni bela diri sebagai atraksi wisata.
“Kami ingin olahraga dan pariwisata berjalan beriringan, dengan pencak silat sebagai salah satu ikonnya,” pungkasnya.
Dengan semangat Persaudaraan Setia Hati Terate, langkah Edi Rusdi Kamtono ini diharapkan tidak hanya menguatkan eksistensi pencak silat, tetapi juga menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan bagi masyarakat Pontianak. (Prokopim/Jemi Ibrahim)