- Oleh Wandi
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:57 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 3 Juli 2025 | 15:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 214
Pekanbaru, InfoPublik — Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, menyoroti persoalan isu kesehatan perempuan yang masih sering luput dari perhatian. Padahal, menurutnya, perempuan memegang peran penting sebagai pilar suatu bangsa, dan pemberdayaan perempuan menjadi kunci tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Zulkifli menjelaskan, data yang dikumpulkan secara lengkap dan akurat oleh Pusat Data dan Informasi Perempuan Riau (Pusdatin Puanri) sangat membantu dalam menyelesaikan persoalan kesehatan perempuan. Tanpa pengolahan data yang benar, informasi penting akan menjadi sia-sia.
"Isu kesehatan perempuan sering kali tidak terdata dan tidak terlihat. Dengan adanya data lengkap tentang perempuan Riau, akan lebih meningkatkan potensi penyelesaian isu ini, mulai dari akses layanan kesehatan reproduksi, edukasi gizi, deteksi dini penyakit, hingga kesehatan mental yang menjadi tantangan di era modern," ungkap Zulkifli saat mengukuhkan pengurus Pusdatin Puanri di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan, Pusdatin Puanri dapat menggali informasi lebih mendalam melalui pengumpulan data yang spesifik. Hal ini akan membantu memetakan permasalahan kesehatan yang dihadapi perempuan untuk mewujudkan pemberdayaan yang tepat.
"Dengan pemetaan data yang benar, intervensi pemerintah untuk membantu masyarakat bisa tepat sasaran dan terarah," ujarnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Riau sangat terbuka terhadap kritik yang membangun. Pemprov juga menyadari bahwa kolaborasi antarpihak menjadi kunci utama dalam memperbaiki kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kolaborasi adalah kunci. Tidak ada satu lembaga yang bisa bekerja sendiri. Mari kita bangun ekosistem berbasis data yang peduli dengan kesejahteraan perempuan dan keluarga," terangnya.
Ia berharap, Pusdatin Puanri ke depan tidak hanya sekadar menjadi penerima laporan masyarakat, tetapi juga mampu menawarkan solusi konkret bagi persoalan yang dihadapi masyarakat, khususnya perempuan.
(Mediacenter Riau/mrs)