- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 7 Juli 2025 | 05:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 163
Pekanbaru, InfoPublik — Fenomena "aura farming" dalam Festival Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) telah menjadi sorotan hangat, bahkan hingga ke kancah internasional. Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Roni Rakhmat, memberikan tanggapan resminya dengan menyoroti pengakuan dunia terhadap warisan budaya ini sekaligus merespons klaim sepihak di media sosial.
Roni Rakhmat menyampaikan rasa bangganya atas semakin meluasnya popularitas Pacu Jalur. "Tentu ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi kami, bagi Riau, dan khususnya Kuansing," ujar Roni melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (4/7/2025).
Ia menambahkan bahwa Pacu Jalur telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan. Viralitas "aura farming" dinilai semakin memperkuat perhatian dunia terhadap festival Pacu Jalur.
"Ini membuktikan bahwa budaya lokal kita memiliki daya tarik universal dan bisa dikenal secara global," kata Roni.
Dari sisi ekonomi dan pariwisata, dampak positif juga sangat signifikan. Menurut Roni, jumlah kunjungan wisatawan ke Kuansing dan Riau diprediksi akan meningkat tajam. Pacu Jalur semakin mengukuhkan posisinya sebagai magnet utama destinasi wisata budaya di Riau, bahkan di tingkat nasional.
Menanggapi klaim di media sosial yang menyebut Pacu Jalur berasal dari Malaysia, Roni Rakhmat menegaskan keaslian budaya ini.
"Kami memahami dinamika media sosial. Namun, perlu ditegaskan bahwa Pacu Jalur adalah warisan budaya asli Indonesia, khususnya dari Kuantan Singingi, Riau," tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pengakuan resmi dari Kementerian Kebudayaan menjadi bukti otentik keaslian Pacu Jalur. Roni mengakui bahwa klaim tersebut mungkin muncul karena kedekatan budaya dan geografis antara Riau dan Malaysia sebagai "negeri serumpun". Namun, ia menegaskan bahwa fakta sejarah sudah sangat jelas.
Pihaknya berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, mengenai keaslian dan kekayaan budaya Pacu Jalur, agar warisan budaya Indonesia tetap diakui dan dijaga sebagaimana mestinya.
(Mediacenter Riau/MC Riau)