- Oleh MC KAB SUMENEP
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:08 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Senin, 7 Juli 2025 | 23:45 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 20
Sumenep, Infopublik – Kirab Pusaka Keraton Sumenep kembali digelar dengan nuansa budaya yang kental dan sarat nilai edukatif. Bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep, acara ini tak sekadar simbolik, tetapi menjadi wujud konkret pelestarian warisan leluhur sekaligus penguatan identitas budaya lokal.
Pusaka keraton yang telah melalui prosesi jamasan (penyucian) sebelumnya, diserahkan secara resmi oleh para empu dari Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Acara kirab pun menjadi titik temu antara sejarah, masyarakat, dan generasi penerus.
Turut hadir dalam momen sakral ini Dandim 0827/Sumenep Letkol Inf Yoyok Wahyudi, yang menegaskan bahwa pelestarian pusaka bukan hanya soal tradisi, tetapi juga penguatan karakter kebangsaan.
“Kirab pusaka ini menjadi pengingat bahwa kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Generasi muda perlu dikenalkan sejak dini agar tak tercerabut dari akarnya,” ujar Letkol Yoyok, Kamis (3/7/2025).
Kirab kali ini melibatkan ratusan warga Desa Aeng Tong-tong, yang secara turun-temurun dikenal sebagai desa pandai keris. Warga membawa hasil bumi seperti kelapa, pisang, tomat, dan kacang-kacangan sebagai simbol kesuburan dan penghormatan terhadap leluhur.
Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan keraton, kirab juga menjadi ajang partisipasi warga desa dalam panggung budaya daerah. Musik saronen, instrumen khas Sumenep, turut mengiringi jalannya kirab, menambah kekhidmatan dan atmosfer tradisional yang kuat.
“Sumenep sudah ditetapkan sebagai Kota Keris, dan acara ini menjadi salah satu bentuk nyata dari penguatan identitas tersebut,” tambah Yoyok.
Bupati Sumenep menegaskan bahwa acara seperti ini bukan hanya bentuk pelestarian, tetapi alat edukatif yang sangat penting untuk generasi muda. “Kita ingin anak-anak muda tidak sekadar tahu dari buku, tapi mengalami langsung atmosfer budaya. Kirab pusaka adalah pelajaran hidup tentang sejarah, nilai-nilai luhur, dan tanggung jawab terhadap budaya sendiri,” kata Bupati Fauzi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam mengarusutamakan budaya sebagai pondasi pembangunan karakter masyarakat, serta bagian dari misi wisata berbasis budaya yang tengah digalakkan di Madura.
Kirab pusaka bukan hanya tentang masa lalu, tapi bagaimana masyarakat Sumenep membawanya ke masa depan. Melalui kegiatan ini, terlihat jelas bahwa pelestarian budaya bisa menjadi gerakan kolektif, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. (Kod/Han/Fer)