- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Latsar CPNS Pemerintah Kota Popntianak TA 2024 | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 7 Juli 2025 | 21:13 WIB - Redaktur: Untung S - 239
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota Pontianak memulai babak baru pembentukan Aparatur Sipil Negara (ASN) profesional melalui Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS 2025 yang diikuti oleh 338 peserta.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono secara resmi membuka pelatihan ini di Aula Sultan Syarif Abdurrahman pada Senin (7/7/2025), menandai dimulainya proses pembelajaran intensif selama 64 hari dengan metode blended learning yang komprehensif.
Dalam sambutannya, Wali Kota Edi menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai fondasi pembentukan karakter ASN yang profesional. "Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tapi proses transformasi untuk menciptakan pelayan publik yang memahami tugas, fungsi, dan aturan dasar pemerintahan," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa status CPNS masih bersifat sementara dan bisa dibatalkan jika tidak memenuhi standar, sehingga peserta diminta memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur BKPSDM Kota Pontianak, Margaretha, menjelaskan detail teknis pelaksanaan Latsar. "Kami menerapkan metode blended learning selama 647 jam pelajaran yang terbagi dalam beberapa tahap," ujarnya.
Rinciannya mencakup 9 hari pembelajaran mandiri, 21 hari pembelajaran daring, 30 hari aktualisasi di lapangan, 1 hari pembelajaran daring tahap kedua, dan ditutup dengan 3 hari pelatihan klasikal tatap muka di asrama.
Sistem pelatihan itu dirancang untuk menginternalisasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). "Peserta akan digembleng tidak hanya dalam teori, tetapi juga praktik nyata melalui program aktualisasi selama 30 hari," tambah Margaretha.
Hal itu diharapkan dapat membentuk ASN yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memahami esensi pelayanan publik.
Wali Kota Edi juga menekankan pentingnya kedisiplinan selama proses pelatihan. "Kami memantau ketat partisipasi semua peserta. Yang tidak memenuhi syarat akan kami beri sanksi sesuai peraturan," tegasnya.
Pelatihan ini menjadi penentu apakah peserta layak menjadi PNS tetap atau tidak, sehingga diharapkan semua peserta menyadari tanggung jawab besar yang diemban.
Dengan sistem blended learning yang diterapkan, Pemkot Pontianak berharap dapat menghasilkan ASN yang adaptif terhadap perkembangan zaman namun tetap memegang teguh nilai-nilai dasar pelayanan publik.
Ini investasi jangka panjang kami untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan melayani," pungkas Wali Kota Edi menutup acara pembukaan. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)