Donggala Lestarikan Tradisi Leluhur Lewat Ritual Adat Modiu Bulava Mpongeo

: Wakil Bupati Donggala, Taufik M. Burhan saat membuka secara resmi ritual adat Modiu Bulava Mpongeo di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Minggu (6/7/2025). Tradisi memandikan emas ini merupakan warisan leluhur yang digelar setiap awal bulan Muharram.


Oleh MC KAB DONGGALA, Selasa, 8 Juli 2025 | 05:30 WIB - Redaktur: Juli - 631


Donggala, InfoPublik -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala melalui Lembaga Adat Desa Towale menggelar ritual adat “Modiu Bulava Mpongeo” atau prosesi memandikan emas di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Minggu (6/7/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Donggala, Taufik M. Burhan.

Dalam sambutannya, Taufik menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Desa Towale yang secara konsisten melestarikan warisan budaya leluhur sejak abad ke-17. Ia menyebut, ritual adat “Modiu Bulava Mpongeo” merupakan simbol kebesaran sejarah dan identitas budaya masyarakat Donggala.

“Tradisi ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga simbol kearifan lokal yang perlu kita jaga bersama. Kami mendorong agar Modiu Bulava Mpongeo masuk dalam kalender pariwisata daerah sebagai bentuk pelestarian dan promosi budaya lokal,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Donggala berkomitmen mendukung pelaksanaan kegiatan adat di masa mendatang, baik melalui fasilitasi kelembagaan maupun dukungan anggaran, demi menjaga kesinambungan tradisi masyarakat.

Sementara itu mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fahruddin D. Yambas yang dalam sambutannya menyatakan bahwa Modiu Bulava Mpongeo layak menjadi agenda budaya tingkat provinsi.

“Kegiatan ini akan didorong menjadi agenda resmi Pemerintah Provinsi agar nilainya tetap hidup dan diwariskan ke generasi mendatang. Ini bukan sekadar ritual, tetapi jejak peradaban leluhur yang tak boleh hilang,” jelasnya.

Secara turun-temurun, masyarakat Desa Towale menggelar Modiu Bulava Mpongeo setiap awal bulan Muharram dalam kalender Hijriah karena diyakini membawa keberkahan. Selain untuk pelestarian budaya, ritual ini juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat melalui peningkatan kunjungan warga dan wisatawan.

Ritual memandikan emas ini juga menjadi momentum memperkuat kohesi sosial masyarakat adat. Prosesi ini mencerminkan semangat kebersamaan, penghargaan terhadap keragaman, serta keteguhan menjaga nilai-nilai warisan budaya lokal.

Melalui pelaksanaan ritual ini, Desa Towale tidak hanya merawat peninggalan sejarah leluhur, tetapi juga mempertegas identitas budaya Donggala sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. (MC Donggala/Az/Rs/Jly)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:49 WIB
Donggala Tampilkan Potensi Wisata dan Produk Lokal di Apkasi Otonomi Expo 2025
-->