dr. Ferryzal menyatakan, semua atlet telah berjuang mati-matian membawa nama baik Kabupaten Tuban untuk memberikan prestasi yang terbaik.
"Saya meminta maaf, selama di sana tidak bisa mengunjungi satu-satu atlet dari tiap cabor yang bertanding," katanya, Rabu (9/7/2025).
Itu disebabkan, kata dia, dirinya harus bolak balik Tuban, Malang-Batu. Bagaimana pun, ia tidak dapat meninggalkan profesinya sebagai dokter di rumah sakit.
"Kami sangat mengapresiasi perjuangan semua atlet, baik yang menghasilkan medali atau tidak," ucapnya.
Terkait capaian kontingen atlet Tuban, Ferryzal mengaku berada diperingkat 16 yang mendapatkan 13 medali emas, 26 perak dan 44 perunggu.
"Ini secara hasil dan poin kita meningkat dibanding Porprov sebelumnya. Meskipun secara peringkat menurun, secara pencapaian sudah ada peningkatan," akunya.
Hal itu, menurutnya disebabkan semakin banyaknya cabor dan kelas yang dilombakan serta semakin kompetitif. Itu telah menjadi evaluasi KONI Tuban.
"Banyak faktor yang memengaruhi, di antaranya faktor tuan rumah, lokasi, demam panggung dan beberapa faktor lain yang membuat atlet hasilnya kurang optimal," tutur ketua KONI Tuban periode 2025-2029.
Sebagai evaluasi menghadapi Porprov atau kejuaraan ke depan, ia menegaskan perlu adanya persiapan yang lebih matang. Bukan dengan persiapan yang mepet seperti Porprov kemarin.
"Setelah ini kita akan memilih mana cabor atau atlet yang akan kita bina dan dioptimalkan untuk mendulang medali," janjinya. (Mc,Tuban/ chusnul huda/hei/Eyv)
