- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 16:15 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Kamis, 10 Juli 2025 | 14:01 WIB - Redaktur: Juli - 135
Banda Aceh, InfoPublik – Pemerintah Kota Banda Aceh terus menguatkan langkah menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan kota cerdas (smart city). Terbaru, Pemko menjalin kerja sama strategis dengan tiga kabupaten di Aceh, yaitu Aceh Tenggara, Aceh Selatan, dan Aceh Barat, dalam bidang tata kelola pemerintahan dan pengembangan kota cerdas.
Nota Kesepakatan Bersama (MoU) ditandatangani langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, bersama Bupati Aceh Tenggara M. Salim Fakhry, Bupati Aceh Selatan Mirwan, dan Bupati Aceh Barat Tarmizi, di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, pada Rabu (9/7/2025).
"Merupakan sebuah kehormatan bisa menjalin kolaborasi dengan tiga daerah hebat ini. Kita siap saling berbagi best practice untuk mendorong pelayanan publik yang lebih baik dan mempercepat pembangunan daerah,” ujar Illiza.
Kesepakatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan tugas-tugas pembangunan daerah, memperkuat pelayanan publik, meningkatkan perekonomian, serta memperluas kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya secara kolaboratif.
Illiza menyebut, Banda Aceh kini memprioritaskan berbagai program strategis seperti peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan pendapatan asli daerah, percepatan penanganan tenaga non-ASN menjadi PPPK, hingga penyelesaian utang dan penataan pasar.
"Semua ini tak lepas dari komitmen kami dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, bersih, dan akuntabel dengan dukungan teknologi informasi menuju smart city," jelas Illiza.
Selain itu, Banda Aceh juga tengah mengembangkan layanan digital publik dengan mereplikasi Aplikasi JAKI dari DKI Jakarta, serta menghidupkan kembali Banda Aceh Academy (BAA) yang dulunya terinspirasi dari Kota Apeldoorn, Belanda.
"BAA bukan hanya untuk pelatihan ASN, tapi juga sebagai pusat kolaborasi pengembangan SDM, komunitas kreatif, dan pencetak produk-produk inovatif berdaya saing tinggi. Ke depan, BAA juga terbuka bagi pelatihan lintas daerah,” tambahnya.
Penguatan Jaringan Global
Banda Aceh saat ini aktif berperan di tingkat internasional melalui keanggotaannya di UCLG-ASPAC, ICLEI, dan GCom (Global Covenant of Mayors). Menurut Illiza, keterlibatan ini membawa banyak manfaat positif, dan Pemko siap memfasilitasi daerah lain yang ingin bergabung dalam jejaring global tersebut.
"Kami memang bukan yang terbaik, tapi kami terus berupaya memberikan yang terbaik. Banda Aceh dengan tangan terbuka siap menjadi mitra daerah lain untuk berbagi praktik baik," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tenggara, M. Salim Fakhry, menyatakan pihaknya datang dengan “pasukan lengkap”, termasuk Ketua DPRK dan sembilan OPD terkait, sebagai wujud keseriusan untuk belajar dari Banda Aceh.
"Kami menyadari daerah kami masih jauh tertinggal. Apa yang bisa dicontoh dari Banda Aceh, akan kami terapkan di Aceh Tenggara. Kami datang untuk maju bersama,” tuturnya optimistis.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota juga menandatangani MoU dengan Direktur Utama Bio-Lab Diagnostic Centre, Deydi Fitriadi Poetra. Kesepakatan ini bertujuan mendukung layanan pemeriksaan laboratorium untuk pengobatan pasien di puskesmas-puskesmas Banda Aceh.