Muda, Mandiri, dan Menginspirasi: Kisah Sukses Peternak Domba dari Kaki Gunung Merapi

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 10 Juli 2025 | 15:16 WIB - Redaktur: Juli - 117


Sleman, InfoPublik - Di balik jejeran kandang domba yang tersusun rapi, ada sebuah kisah perjuangan seorang pemuda desa yang membangun kemandirian dan menginspirasi generasinya.

Ia adalah M. Nur Setyo, atau yang akrab disapa Themoo. Sosok yang tidak hanya dikenal sebagai peternak muda sukses, tetapi juga seorang Dukuh Wonosobo, Sardonoharjo, Sleman, yang terus mendorong kemajuan pemuda dan ekonomi desa melalui Dinar Farm.

Themoo memulai perjalanannya sejak masih duduk di bangku SMA. Ia mencoba memelihara kambing dan domba dengan modal terbatas dan pengetahuan seadanya. Namun semangat belajar dan tekad mandirinya terus menyala. Beranjak dewasa, ia melihat peluang besar di dunia peternakan yang belum banyak dilirik generasi muda. Dari sinilah ia merintis usaha bernama Dinar Farm, yang kini berkembang menjadi salah satu penyedia hewan aqiqah, syukuran, dan kurban di wilayah Sleman dan sekitarnya.

“Biasanya puncak panen itu menjelang Idul Adha. Tapi untuk kebutuhan aqiqah dan acara keagamaan lainnya berjalan sepanjang tahun,” ungkap Themoo saat ditemui di tengah aktivitas memberi pakan domba-dombanya, Kamis (10/7/2025).

Keberhasilan ini tak membuatnya berjalan sendiri. Ketika dipercaya menjadi Ketua Karang Taruna Kalurahan Sardonoharjo, ia menggandeng rekan-rekan muda membentuk Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berbasis peternakan. Program ini menjadi wadah pemuda desa untuk belajar beternak, berwirausaha, hingga memasarkan produk ternak mereka secara mandiri.

Kiprahnya di Karang Taruna mencatat prestasi membanggakan. Di bawah kepemimpinannya, Karang Taruna Sardonoharjo meraih Juara 1 sebanyak dua kali di tingkat Kabupaten Sleman, serta Juara 2 dan Juara 3 di tingkat Provinsi DIY. Capaian ini menjadi bukti bahwa pemuda desa memiliki potensi besar jika diberi ruang untuk tumbuh dan berkarya.

Saat ini, selain mengelola Dinar Farm dan aktif membina Karang Taruna, Themoo juga menjalankan amanah sebagai Dukuh Wonosobo. Dalam perannya sebagai pemimpin wilayah, ia tetap menjunjung prinsip kerja kolektif, pemberdayaan masyarakat, dan membangun dari bawah. Baginya, desa bukan hanya tempat tinggal, tapi juga ruang tumbuh, belajar, dan menciptakan masa depan.

“Jangan takut jadi petani, peternak, atau pelaku usaha di desa. Anak muda harus berani memulai, asal yakin dan mau bekerja keras. Sing penting yakin, semua pasti ada jalannya,” ujarnya sambil tersenyum.

Kini, Dinar Farm bukan sekadar usaha ternak, tapi juga simbol gerakan ekonomi pemuda yang tumbuh dari desa. Di tangan Themoo, kandang domba menjadi laboratorium hidup tentang kemandirian, semangat gotong royong, dan bukti nyata bahwa kemajuan bisa dimulai dari tempat yang sederhana, asal dikelola dengan semangat luar biasa. (ESK - KIM DSN Ngaglik)

 

-->