Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari LAM Riau, Wawako Dumai Beri Apresiasi

: penabalan Anugerah Adat kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo SIgit Probowo (foto: MC Dumai)


Oleh MC KOTA DUMAI, Senin, 14 Juli 2025 | 18:10 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 135


Dumai, InfoPublik - Wakil Wali Kota Dumai Sugiyarto menyaksikan secara langsung penabalan Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah upacara adat di Balai Adat LAMR, Pekanbaru. 

Sugiyarto mengucapkan tahniah kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, yang telah mendapat Anugerah Adat Ingatan Budi dari LAM Riau. Penganugerahan ini dinilai merupakan bagian dari upaya konkret untuk menghidupkan dan meneguhkan nilai luhur Melayu, menebar dan membalas budi, seperti yang dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

"Anugerah gelar adat ini merupakan sebuah bentuk penghargaan tertinggi dari masyarakat adat Melayu Riau, yang merupakan wujud pengakuan atas dedikasi, kontribusi, dan pengabdian Bapak Kapolri kepada masyarakat, bangsa dan negara," ujar Sugiyarto di Pekanbaru, pada Sabtu (12/7/2025).

Menurut Sugiyarto, gelar adat ini bukan hanya sebuah kehormatan, melainkan juga sebuah amanah dan tanggung jawab besar untuk terus menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur adat serta budaya Melayu.

"Kami yakin dan percaya, dengan penobatan gelar ini, Bapak Kapolri akan lebih termotivasi untuk terus berkarya dan berkhidmat memberikan yang terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia, khususnya untuk mayarakat di Bumi Lancang Kuning," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, mengatakan, penganugerahan ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan bentuk penghormatan yang dalam kepada nilai budi dalam adat dan budaya Melayu.

Konsep Ingatan Budi dalam budaya Melayu memiliki makna istimewa dan mendalam. Bukan sekadar memori, melainkan kesadaran kognitif yang melahirkan penghargaan, empati, serta perilaku halus dan terpuji.

Dalam masyarakat Melayu, budi menempati tempat yang tinggi sebagai dasar peradaban, yang diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari identitas.

Sejalan dengan itu, peribahasa Melayu “hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati” menjadi dasar filosofis dari penghargaan ini.

Dalam upacara adat tersebut, penghormatan terhadap budi dipraktikkan secara simbolik melalui ragam ritual adat, yang tetap segar dan relevan dengan perkembangan zaman.

Penganugerahan ini juga mencerminkan keberlanjutan tradisi membalas budi yang telah hidup lama dalam sejarah Melayu, seperti termaktub dalam kisah Hang Tuah di Melaka, hingga penghormatan kepada tokoh-tokoh yang berjasa bagi negeri, bahkan lintas agama dan bangsa, seperti halnya pemakaman Jenderal Portugis Verdicho Marloce di kompleks makam Sultan Indragiri.

“Budi dalam tradisi Melayu bukanlah sesuatu yang kasat mata, tetapi ia hidup, mewangi di bumi dan merambat ke akhirat. Inilah yang kami rawat dan hormati,” ujar Datuk Seri Taufik.

LAMR berharap, melalui penganugerahan ini, semangat membalas budi terus mengakar kuat di tengah masyarakat, sekaligus memperkuat peran nilai-nilai budaya sebagai fondasi etika sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Senin, 25 Agustus 2025 | 23:30 WIB
Wawako Dumai Ajak Komandan Denarhanud 004/WSBY Baru Perkuat Sinergitas
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Senin, 25 Agustus 2025 | 23:16 WIB
Pemko Dumai Tegaskan Kajian Pengelolaan Sampah Tetap Mengacu ke Pusat
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:57 WIB
DPRD Dumai Sepakati 11 Ranperda Prioritas 2026
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:31 WIB
Pemko Dumai Dorong Kelurahan Berikan dan Lengkapi Data
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Senin, 11 Agustus 2025 | 15:21 WIB
Pemko Dumai Minta Kader HMI Dukung Langkah Pembangunan Daerah
-->