Inovasi BUMDes Batang untuk Tekan Stunting dan Dorong Kesejahteraan

: Bupati Batang M. Faiz Kurniawan (tengah), memberikan bantuan kepada warga Desa Simpar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.


Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 19 Juli 2025 | 06:18 WIB - Redaktur: Untung S - 219


Batang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Batang terus mendorong peran aktif Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tidak hanya dalam sektor ekonomi lewat kesejahteraan, tetapi juga dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peluncuran program BUMDes Asuh guna menekan angka stunting.

Program itu diluncurkan bersamaan dengan kegiatan workshop dan pelatihan pengelolaan manajemen BUMDes di Balai Desa Simpar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jumat (18/7/2025).

Bupati Batang M. Faiz Kurniawan mengatakan, kegiatan ini untuk memastikan bahwa alokasi modal yang disalurkan dari pemerintah desa kepada BUMDes dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

“BUMDes Asuh ini adalah akronim dari Aktif Selamatkan Isi Harapan. Fokus utamanya adalah pada seribu hari pertama kehidupan, yang sangat penting untuk mencegah stunting, menempatkan BUMDes sebagai motor penggerak di bidang kesehatan, khususnya dalam penanggulangan stunting,” jelasnya.

Melalui pendekatan itu, BUMDes diharapkan tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga turut andil dalam memberikan intervensi spesifik bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting.

Intervensi tersebut dapat berupa penyediaan makanan tambahan bergizi, paket bantuan kesehatan, maupun dukungan lainnya yang disalurkan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Selama ini BUMDes lebih berpikir bagaimana mendapatkan profit. Sekarang, melalui BUMDes Asuh, mereka juga akan berperan menyelamatkan generasi masa depan desa. Peningkatan kapasitas pengelolaan BUMDes, terutama dalam memanfaatkan alokasi dana RSI (Realisasi Simpanan Investasi) dari pemerintah. Dengan dukungan modal hingga Rp1 miliar berarti punya modal sekitar Rp200 juta,” terangnya.

Faiz juga menegaskan, BUMDes dituntut untuk mampu mengelola dana tersebut secara profesional, termasuk menyisihkan sebagian untuk kegiatan sosial seperti BUMDes Asuh. Perbedaannya dengan Koperasi Merah Putih dengan Bumdes. Jika koperasi merah putih berfokus pada fasilitas retail gas, penjualan produk retail, gudang, dan cold storage.

“Kemudian, kalau Bumdes lebih fokus kearah ketahanan pangan sama industri kreatif. Kedepan keduanya akan beriringan Bersama,” pungkasnya.

Dengan adanya program ini, Pemkab Batang berharap BUMDes tidak hanya menjadi sumber pendapatan desa, tetapi juga menjadi ujung tombak pembangunan kualitas sumber daya manusia sejak dini. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BATANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:55 WIB
Sukses Bertugas, Paskibraka Batang Dapat Hadiah Pagelaran Parade Senja
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:54 WIB
Produk Kreatif UMKM Lokal Hadir di Festival Ekraf Batang 2025
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:53 WIB
Situasi Aman, Bupati Batang Ajak Warga tak Terprovokasi Gejolak Sosial
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:21 WIB
Potensi Ternak Lebah SMA 1 Bandar di Batang Datangkan Cuan
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Cegah Risiko Terserang Penyakit, SMA 1 Bandar di Batang Gelar CKG
-->