- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:20 WIB
: Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi bersama Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Laiman, S.sos di Aula Sultan Nuku Kantor Wali Kota. Foto:G.Juna
Oleh MC KOTA TIDORE, Minggu, 20 Juli 2025 | 10:59 WIB - Redaktur: Juli - 191
Tidore, InfoPublik – Kabar menggembirakan datang bagi masyarakat Kota Tidore Kepulauan. Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, memastikan bahwa pada 2026 mendatang, Kota Tidore Kepulauan akan menjadi prioritas nasional dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Kepastian ini disampaikannya dalam acara ramah tamah dan tatap muka bersama jajaran Pemerintah Kota Tidore, Sabtu (19/7/2025), di Aula Sultan Nuku.
Dalam sambutannya, Wamen menyampaikan kesan positif atas kunjungan perdananya ke Tidore dan menanggapi langsung usulan Wakil Wali Kota mengenai pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan Payahe.
“Saya baru pertama kali datang ke Kota Tidore Kepulauan, dan sangat senang bisa bertemu dengan Pak Wakil Wali Kota. Terkait Kawasan Payahe, kalau memang perlu dikembangkan, tinggal ajukan surat resmi. Pada 2026, akan ada prioritas untuk Kota Tidore Kepulauan,” ungkap Viva Yoga.
Lebih lanjut, Wamen menekankan bahwa paradigma transmigrasi saat ini telah berubah. Bukan sekadar memindahkan penduduk, tapi lebih mengedepankan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigran.
“Kami sangat berterima kasih atas kerja sama Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan dalam merawat kawasan transmigrasi. Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah,” tegasnya.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kawasan transmigrasi di wilayahnya, khususnya Kawasan Payahe, Desa Kosa, Desa Koli, dan Desa Maidi, memiliki potensi besar yang layak dikembangkan.
“Kawasan ini memiliki sumber daya alam melimpah seperti bendungan, lahan pertanian subur, perikanan, peternakan, dan komoditas perkebunan unggulan. Ini adalah modal besar untuk menjadikan Payahe sebagai lumbung pangan Maluku Utara,” jelas Ahmad.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya membangun infrastruktur pendukung seperti irigasi, peningkatan jalan dari sirtu ke aspal, dan fasilitas vital lainnya demi menunjang aktivitas masyarakat transmigran.
Dalam pernyataan penutupnya, Wakil Wali Kota berharap kunjungan Wakil Menteri dan jajaran Kementerian Transmigrasi dapat menjadi titik awal sinergi yang lebih kuat antara pusat dan daerah dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
“Kami menyadari tantangan ini tidak mudah. Namun kunjungan Bapak Wamen menjadi angin segar bagi kami, agar bisa menyampaikan langsung kondisi di lapangan dan menyelaraskan program pembangunan,” tutup Ahmad.