- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
: Kunjungan Jajaran PT PNM Cabang Pontianak di Ruang Kerja Wali Kota Pontianak, Senin (21/7/2025) | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 22 Juli 2025 | 07:05 WIB - Redaktur: Untung S - 171
Pontianak, InfoPublik - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Pontianak terus memperluas jangkauan program pemberdayaan ekonomi masyarakat rentan melalui skema pembiayaan ultra mikro dan berbagai program pendampingan.
Kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kota Pontianak menjadi kunci utama dalam memperkuat dampak program ini bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kontribusi PNM yang telah menyalurkan pinjaman tanpa jaminan senilai Rp67 miliar kepada 22.000 penerima manfaat di wilayahnya.
"Program ini sangat membantu pelaku usaha ultra mikro yang tergabung dalam kelompok usaha. Tidak hanya memberikan akses permodalan, tapi juga membuka jalan bagi peningkatan pendapatan keluarga," ujar Edi saat menerima kunjungan jajaran PNM Cabang Pontianak, Senin (21/7/2025).
Pemimpin PNM Cabang Pontianak, Deded Oktavi menjelaskan bahwa pendekatan program Mekaar tidak berhenti pada penyediaan modal usaha. "Kami memberikan pendampingan intensif dan pelatihan kerja untuk memastikan usaha penerima manfaat bisa berkembang berkelanjutan," jelas Deded.
Program itu khususnya menyasar kelompok rentan termasuk pelatihan kerja disabilitas untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas mereka.
Sinergi dengan berbagai dinas terkait menjadi strategi penting PNM. Kolaborasi dengan Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Tenaga Kerja difokuskan pada pendampingan teknis pengembangan usaha, pelatihan peningkatan kapasitas SDM, penyaluran tenaga kerja terlatih serta penguatan kelembagaan koperasi Pontianak
"Kami sedang menjajaki kerja sama konkret dengan Disnaker untuk program pelatihan dan penyaluran kerja, khususnya bagi penyandang disabilitas," tambah Deded. PNM siap menjadi mitra penyalur bagi lulusan pelatihan kerja pemerintah daerah.
Program itu merupakan bagian dari upaya sistematis mengatasi kemiskinan ekstrem di Pontianak. Melalui pendekatan holistik yang menggabungkan akses permodalan, pelatihan, dan pendampingan usaha, PNM berkomitmen menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat prasejahtera.
"Ke depan, kami akan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah agar manfaat program bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat Pontianak," pungkas Deded menutup pertemuan. (prokopim/Jemi Ibrahim)