- Oleh MC KAB SUMENEP
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:08 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Kamis, 24 Juli 2025 | 15:29 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 81
Sumenep, InfoPublik — Penanaman nilai-nilai kebangsaan tak bisa ditunda, apalagi di tengah arus globalisasi dan disrupsi informasi. Menyadari pentingnya hal ini, Babinsa Koramil 0827/14 Batang-batang, Serda Asmoni, turun langsung ke sekolah untuk memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan Bela Negara kepada para peserta didik baru Sekolah Pesantren Indonesia (SPI) dan SMK Asy-Siddiqi, Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, yang digelar di Dusun Moncol, Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep.
Serda Asmoni tidak hanya menyampaikan teori, tapi juga membangun dialog dan diskusi aktif dengan siswa tentang makna Pancasila, pentingnya menjaga keutuhan NKRI, serta cara konkret mengamalkan bela negara di kehidupan sehari-hari—mulai dari disiplin di sekolah hingga toleransi antar teman.
“Bekali diri kalian dengan semangat kebangsaan dan jiwa bela negara untuk menghadapi tantangan masa depan. Kalian adalah benteng terakhir bangsa ini,” tegas Serda Asmoni di hadapan puluhan siswa.
Lebih dari sekadar pengenalan nilai-nilai dasar negara, sesi ini juga menjadi ruang untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap ancaman ideologi radikal dan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.
“Kami ajak para siswa menjauhi paham radikalisme dan memperkuat rasa toleransi. Ini adalah fondasi penting agar mereka tidak mudah terprovokasi di era digital seperti sekarang,” tambahnya.
Kegiatan berlangsung interaktif. Para siswa tampak antusias, aktif bertanya, bahkan berbagi pandangan mengenai makna cinta tanah air. Pihak sekolah menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI, khususnya Babinsa, atas kontribusinya dalam membentuk karakter pelajar sejak dini.
Kepala Sekolah SMK Asy-Siddiqi mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat relevan untuk membentuk pelajar yang berkarakter kuat, disiplin, dan memiliki wawasan kebangsaan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dijadikan agenda rutin. Tidak cukup hanya mengenalkan lingkungan sekolah, peserta didik juga harus dibekali kesadaran sebagai warga negara,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa penguatan karakter kebangsaan tak harus menunggu jenjang tinggi. Dengan pendekatan yang tepat, bahkan siswa baru pun bisa memahami perannya dalam menjaga keutuhan bangsa. Di tengah tantangan zaman, sinergi antara sekolah dan aparat kewilayahan seperti Babinsa menjadi salah satu benteng utama dalam membangun generasi yang tangguh dan cinta tanah air. (Dim/Ren/Fer)